Jangkar yang Tertancap
Bacaan Alkitab: Rut 1:6-18
Dalam hidup, kita sering kali menghadapi badai yang menggoyahkan keyakinan kita. Seperti kapal di tengah samudera yang dihantam ombak, kita merasa terombang-ambing tanpa arah. Namun, di saat seperti ini, jangkar adalah kunci untuk tetap bertahan. Jangkar yang tertancap dalam, tidak akan mudah terlepas meski badai semakin kuat. Kisah Rut mengajarkan kita tentang keteguhan hati yang seperti jangkar, tertancap kuat dalam kesetiaan dan kasih. Rut, yang memutuskan untuk tetap bersama Naomi, memilih untuk menjadikan Tuhan sebagai jangkar hidupnya, meski masa depan tampak tidak pasti.
Dalam bacaan ini, kita melihat bagaimana keputusan Rut untuk tidak meninggalkan Naomi menggambarkan komitmen yang luar biasa. Di tengah kehilangan dan keputusasaan, Rut berkata, "Ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi;... Tuhanlah yang menghukum aku, bahkan lebih lagi daripada itu, jikalau sesuatu apapun memisahkan aku dari engkau." (Rut 1:16-17). Rut memilih jalan yang tidak mudah, namun hatinya tertancap kuat pada Tuhan dan pada Naomi. Jangkar kepercayaannya tidak tergoyahkan meskipun badai datang silih berganti. Dari keputusan ini, kita belajar bahwa hidup yang berdampak tidak selalu dimulai dari kekuatan besar, tetapi dari keputusan kecil yang diambil dengan penuh kesetiaan.
Seperti Rut, kita diundang untuk menjadikan Tuhan sebagai jangkar hidup kita, yang tidak mudah goyah meskipun angin dan badai kehidupan datang menghantam. Dalam setiap keputusan, kesetiaan kita kepada Tuhan akan membuat hidup kita berdampak bagi orang lain. Marilah kita hidup dengan jangkar yang tertancap dalam pada kasih dan janji-Nya, sehingga kita tidak mudah goyah, dan pada akhirnya membawa pengaruh positif di sekitar kita.
"Jangkar hidup yang tertancap pada Tuhan tidak akan goyah meski badai kehidupan mengamuk"
0 Komentar