Yosia Raja Belia
Bacaan Alkitab: 2 Tawarikh 34:1-7
Adakah batas usia untuk kita mau mulai hidup benar? Mungkin mudah bagi kita untuk berkata tidak, tapi pada kenyataannya justru lebih banyak orang yang berpikir bahwa usia belia adalah waktu dimana kita bisa sepuasnya bersenang-senang. Nanti kalau sudah dewasa atau bahkan tua, disanalah kita baru berpikir untuk hidup benar. Oleh karena itu saya selalu kagum melihat anak-anak muda yang masih bersekolah tapi sudah aktif dalam pelayanan dan memiliki ikatan yang sangat kuat diantara mereka. Mereka saling menasihati, menghibur, menolong dan menguatkan jika ada diantara mereka yang tengah berbeban. Apakah itu membuat mereka tampil bagai orang-orang yang terlihat 'holy', super serius dan jauh lebih dewasa dari usianya? Sama sekali tidak. Mereka tetap tampil ceria, penuh canda seperti anak anak seusia mereka. But when it comes to the way the live, mereka sangat berhati-hati. "Di usia seperti kami ini ada begitu banyak godaan.. kalau tidak hati-hati bisa repot urusannya." kata salah satu dari mereka pada suatu kali kepada saya sambil tersenyum. Itulah gambaran sekelompok anak muda yang ternyata mampu menunjukkan keteladanan dalam sikap dan perbuatan mereka di usia yang masih belia. Artinya, urusan hidup benar bukan melulu urusan orang tua saja tetapi merupakan keharusan bagi setiap orang dalam usia berapapun.
Yosia dinobatkan menjadi raja di Yerusalem pada usia yang masih sangat muda. Seberapa muda? Ia sudah menjadi raja ketika usianya baru 8 tahun, dan masa pemerintahannya tercatat cukup panjang, yakni 31 tahun lamanya. Hebatnya, Yosia dicatat memiliki gaya hidup yang lurus semenjak di usia mudanya. Alkitab menyebutkan hal itu dengan jelas. "Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN dan hidup seperti Daud, bapa leluhurnya, dan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri." Di usia mudanya Yosia menjadi pelopor dalam pergerakan reformasi rohani di wilayah pemerintahannya. Tidak satupun juga yang tahu kapan masa kita di dunia ini akan berakhir. Jika kita tidak bersiap sejak sekarang, bisa jadi penyesalan akan datang pada saat yang terlambat. Mari senantiasa untuk hidup benar bagi Tuhan dan itu akan terpancar serta menginspirasi sekitar kita.
“Tidak peduli berapa usia kita, kita dituntut untuk hidup benar dan menjadi saksi Kristus”
0 Komentar