Renungan Harian: Senin, 4 Maret 2024 - Keangkuhan Mengawali Kehancuran

Renungan Harian: Senin, 4 Maret 2024 - Keangkuhan Mengawali Kehancuran
Senin, 4 Maret 2024

Keangkuhan Mengawali Kehancuran

Bacaan Alkitab: Yehezkiel 28:1-10

Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan angkuh sebagai: Sifat suka memandang rendah kepada orang lain; tinggi hati; sombong; congkak. Seorang yang angkuh bukan saja menganggap diri sendiri jauh berada di atas orang lain, namun merendahkan orang lain dengan sikap dan perkataannya. Tidak jarang, orang yang sombong sedang menyediakan jalan bagi dirinya sendiri untuk jatuh ke dalam kehancuran, membawa keburukan baginya.

Keangkuhan sudah menjadi masalah dari abad ke abad. Melalui Nabi Yehezkiel, Allah memperingatkan raja negeri Tirus yang kuat itu tentang keangkuhannya. Dia mengatakan bahwa keangkuhan sang raja akan membawanya kepada kehancuran: “Karena hatimu menempatkan diri sama dengan Allah, maka, sungguh, Aku membawa orang asing melawan engkau” (Yeh. 28:6-7). Lalu ia akan menyadari bahwa dirinya bukanlah Allah, melainkan hanya manusia biasa (ay.9). Keangkuhan adalah dosa di hadapan Allah, di mana manusia tidak mengenal siapa dirinya dan siapa Allah sehingga begitu jumawa untuk bertingkah seolah-oleh sebagai allah bagi orang lain.

Semakin seseorang mengenal Allah, ia akan menyadari keberadaan dirinya yang tidak ada apa-apanya di hadapan Allah sehingga tidak perlu menyombongkan diri dalam hal-hal yang dimilikinya. Sebagai anak Tuhan, kiranya hati kita dipenuhi dengan kerendahan hati untuk menempatkan Allah sebagai Pribadi yang empunya segalanya dan berkuasa atas segala sesuatu. Sehingga kita terhindar dari kehancuran yang berasal dari kesombongan diri.


Pengenalan diri dan pengenalan akan Allah membuat hati menyadari
Saya tidak berarti apa-apa tanpa-Nya

0 Komentar