Renungan Harian: Kamis, 4 April 2024 - “Bolehkah Aku Marah?”

Renungan Harian: Kamis, 4 April 2024 - “Bolehkah Aku Marah?”

Kamis, 4 April 2024

“Bolehkah Aku Marah?”

Bacaan Alkitab: Efesus 4:20-32

Marah adalah perasaan emosi yang wajar dialami oleh semua manusia, yang dipicu oleh satu atau dua hal yang membuat kita terluka. Perbedaannya terletak pada bagaimana seseorang akan mengekspresikan kemarahan tersebut. Ada yang mudah untuk mengakui bahwa dia sedang marah, tetapi juga ada yang sulit untuk mengakuinya. Hal ini disebabkan oleh perasaan malu bila diketahui orang bahwa dia sedang marah. Beberapa emosi yang seringkali dipendam antara lain adalah kemarahan, frustrasi, kesedihan, ketakutan, dan kekecewaan. Tanpa disadari banyak orang yang memilih untuk memendam dan menutupi emosinya. Padahal, emosi yang dipendam dapat berpengaruh negatif terhadap hubungan dengan orang lain serta mengganggu kesehatan fisik maupun mental. Perasaan marah bila tidak diakui, proyeksinya tetap akan terlihat, baik dari gestur maupun tutur kata dan tindakannya.

Adakah toleransi bagi orang Kristen yang marah? “Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.” (ay.24). Kemarahan manusia sangat dipengaruhi oleh dosa. Bahkan dalam mengekspresikan kemarahan tersebut juga berakibat dosa. Berbeda dengan kemarahan Allah ketika menyaksikan Bait Allah menjadi tempat berjualan. Kemarahan tersebut berkaitan dengan kekudusan dan keadilan Allah. Allah dapat marah ketika melihat keadilan diputarbalikkan. Kemarahan Allah adalah di dalam kedaulatan-Nya. Oleh sebab itu kita memerlukan pertolongan Tuhan untuk dapat mengendalikan kemarahan kita. Kita perlu Roh Kudus untuk selalu memimpinan dan menuntunnya agar tidak jatuh ke dalam dosa. Kiranya kita terus dimampukan untuk mengendalikan emosi kita setiap waktu.


Ya Bapa, terangi hatiku dengan Roh-mu
agar aku dapat mengendalikan amarahku

0 Komentar