Renungan Harian: Kamis, 14 Maret 2024 - Kesombongan: Penyakit Rohani

Renungan Harian: Kamis, 14 Maret 2024 - Kesombongan: Penyakit Rohani
Kamis, 14 Maret 2024

Kesombongan: Penyakit Rohani

Bacaan Alkitab: 1 Korintus 4:6-21

Sebuah nada bicara menentukan pentingnya makna dari apa yang sedang dibicarakan. Ketika nada bicara kita meninggi dan keras, orang lain memerhatikan apa yang sebenarnya kita ingin sampaikan. Kesan itulah yang timbul saat membaca bagian firman Tuhan dalam bacaan tadi.

Surat ini ditulis oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus. Gereja di Korintus dikenal sebagai gereja yang memiliki program pelayanan yang baik, termasuk dalam hal pengajaran dan juga pembawa firman. Bisa dikatakan jemaat di Korintus sedang mengalami kemajuan rohani secara pesat. Karena merasa sudah berhasil secara rohani, mereka mulai membanggakan diri dan menjadi sombong rohani. Hal inilah yang mendorong rasul Paulus untuk segera bertindak dan menegur mereka dengan sangat keras.

Ketika orang mulai merasa bahwa dirinya “lebih” dari yang lain: lebih benar, lebih baik, lebih rohani, lebih maju, lebih terkenal, dan sebagainya, saat itulah kita sedang jatuh dalam dosa kesombongan. Dalam hal kerohanian seringkali kesombongan itu tumbuh secara tersembunyi tanpa dapat kita sadari, padahal “penyakit” kesombongan itu secara perlahan tapi pasti akan seperti penyakit kronis yang menggerogoti tubuh kita. Orang yang sombong seringkali tidak menyadari kalau dirinya sudah berlaku sombong. Inilah tipu muslihat dan perangkap yang sedang dipasang oleh Iblis! Karena Iblis tahu benar bila kesombongan sudah menjangkiti hidup seseorang, cepat atau lambat ia akan jatuh.

Bagaimana dengan hidup kita? Adakah secara sadar atau tidak, kita sedang dijangkiti oleh penyakit kesombongan ini? Ataukah kita selalu merendahkan hati di hadapan Tuhan untuk terus menyelidiki, mendidik kita agar awas terhadap dosa kesombongan? Biarlah dalam kehidupan bersama sebagai anggota tubuh Kristus, kita tidak lagi mengganggap diri sendiri lebih penting dari orang lain tetapi menghargai segala keistimewaan yang sudah Tuhan karuniakan.


Kesombongan memecah belah
Kerendahan hati mempersatukan

0 Komentar