Renungan Harian: Rabu, 6 Desember 2022 - Allah Setia Pada Janjinya

Renungan Harian: Rabu, 6 Desember 2022 - Allah Setia Pada Janjinya
Rabu, 6 Desember 2022

Allah Setia Pada Janjinya

Bacaan Alkitab: Matius 1:1-17

Mengetahui tentang sejarah seseorang sangat penting bagi banyak orang, terutama bagi mereka anggota keluarga kerajaan. Silsilah atau garis keturunan sangat menentukan bagi bangsawan kerajaan karena berkaitan dengan hak untuk memerintah (naik takhta) suatu waktu. Menurut data, keluarga Lurie adalah pohon keluarga tertua di dunia. Menurut Dr. Neil Rosenstein, yang menulis The Lurie Legacy, Keluarga Lurie dapat ditelusuri garis keturunannya sampai ke Raja Daud. Keluarga Lurie dianggap sebagai keluarga Yahudi Ashkenazi paling terkemuka dalam sejarah dan banyak tokoh sejarah terkenal berasal dari Keluarga Lurie, termasuk Karl Marx, Sigmund Freud, dan Felix Mendelssohn. Keluarga Lurie bermula dari tahun 1.037 SM dengan Raja Daud sebagai pendirinya.

Silsilah Yesus Kristus dicatat oleh penginjil Matius dalam pasal 1. Secara runut disebutkan “Silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.” Injil Matius saat mula-mula ditulis memang secara khusus ditujukan bagi orang Yahudi. Sehingga ketika membaca silsilah, mereka memahami bahwa Yesus Kristus yang lahir bukanlah orang sembarangan. Karena bagi orang Yahudi, kehormatan dan kelayakan seseorang ditentukan oleh asal-usul atau silsilah keluarganya. Tertulis bahwa Yesus Kristus keturunan Daud, Raja yang membawa Israel ke puncak kejayaannya. Yesus Kristus juga keturunan Abraham, seorang yang dikenal sebagai bapa orang beriman. Silsilah yang menuliskan dengan rinci tersebut menunjukkan bahwa Allah menjaga sedemikian rupa sampai ke garis keturunan Yusuf, suami Maria. Melewati beragam generasi, ribuan tahun, tetapi Allah tetap setia dengan janji-Nya untuk mengirimkan seorang Juru Selamat dalam diri Yesus Kristus.

Tatkala kita sebagai anak-anak Allah menanti janji-Nya digenapi dalam hidup kita, ada perasaan tidak sabar, ragu, kuatir apakah Allah memang menepati janji-Nya. Namun, peristiwa Natal membuktikan bahwa Allah setia terhadap janji-Nya dalam firman-Nya. Biarlah hati kita tetap percaya pada Allah yang setia. Bersyukur untuk kelahiran Kristus, bersyukur untuk kesetiaan Allah dalam hidup kita manusia. Mari sebagai pendidik Kristen, kita membawa siswa-siswi yang Allah percayakan untuk meyakini janji Allah dalam hidup mereka.


Kesetiaan adalah sifat Allah
Ia setia dan menggenapi janji-janji-Nya

0 Komentar