Positif Chaos
Bacaan Alkitab : Kejadian 14:21-31
Istilah ‘CHAOS’ (baca: keos) pertama kali dirumuskan oleh seorang ahli matematika Perancis bernama Henri Poincare (1854-1912). Teori tersebut mengatakan bahwa satu komponen kecil diubah dengan berjalannya waktu, maka dunia pun akan terlihat berbeda. Contohnya, satu Gautama tercerahkan dan seluruh kepercayaan Hindu-Budha di India meluas. Satu Hitler muncul dan seluruh dunia terlibat dalam perang dahsyat yang menewaskan lebih dari 20 juta manusia. Bila chaos dipandang secara negatif, ibarat awalnya sebuah kesalahan kecil namun akan menghasilkan penyimpangan yang besar di kemudian hari. Sudut pandang yang negatif membuat kita tidak dapat melihat peluang. Baik itu peluang kemajuan, persaingan, peluang peningkatan etos kerja bahkan peluang daya kreatif dan produktif.
Alkitab mencatat beberapa peristiwa yang menunjukkan suatu keadaan yang sangat kacau balau. Bacaan kita hari ini memberitahukan betapa kacaunya keadaan yang harus alami oleh para tentara Mesir ketika berusaha menangkap dan membawa kembali orang-orang Israel untuk kembali ke Mesir. Keadaan menjadi sangat kacau. Perasaan takut tertangkap, terperangkap oleh musuh di depan mata dan lautan di belakang mereka, seolah tidak ada jalan keluar. Perasaan takut, panik, gemetar, dan terancam mati menguasai orang Israel. Namun Allah, membuat air laut terbelah, tanah kering dan air laut menjadi tembok yang kokoh, sehingga bangsa Israel dapat menyeberangi Laut Teberau yang menuntun kepada keselamatan jiwa. Sementara segala kereta dan orang-orang berkuda Firaun menjadi chaos. Tepatlah Alkitab berkata, “sebab TUHANlah yang berperang untuk melawan orang Mesir.” (Kej. 14:25).
Satu Yesus hadir, seluruh dunia pun berubah. Tuhan kadang mengizinkan kita harus menghadapi situasi-situasi yang keos; perubahan, ketidakberaturan, ketidakpastian dan kekacauan. Bukan untuk membiarkan manusia hidup di dalam keadaan yang menakutkan, dan ketidakberaturan, tetapi untuk menuntun orang percaya memandang kepada-Nya dan percaya kepada pimpinan-Nya. Di dalam kuasa dan pengaturan-Nya Allah sanggup melakukan semua itu.
Segala sesuatu dapat diperbuat Allah, karena DIA, Allah yang tidak pernah gagal
0 Komentar