Renungan Harian: Sabtu, 2 Desember 2022 - Pemulihan Yang Digenapi

Renungan Harian: Sabtu, 2 Desember 2022 - Pemulihan Yang Digenapi
Sabtu, 2 Desember 2022

Pemulihan Yang Digenapi

Bacaan Alkitab: Yesaya 8:23; 9:1

Perasaan apa yang timbul dalam hati Saudara ketika terjadi mati listrik di malam hari? Keadaan yang semula terang dengan cahaya lampu mendadak padam dan menyisakan kegelapan yang pekat. Kita tentu berharap listrik kembali menyala dan memberikan daya bagi lampu untuk menerangi ruangan. Dalam kegelapan, kita tidak mampu berbuat apa-apa dan terbatas untuk beraktivitas hanya dengan dibantu nyala lilin. Kita berharap segera terang itu datang dan keadaan kita menjadi lebih baik. Bila kita yang mengalami kegelapan dan kesuraman tersebut dalam waktu yang relatif singkat berharap kegelapan segera sirna, apalagi bangsa Israel dan Yehuda yang mengalami kesuraman selama bertahun-tahun.

Kedua ayat yang tadi kita baca berada dalam konteks perikop “Kelahiran Raja Damai.” Pada waktu itu, tanah Zebulon dan tanah Naftali, kedua daerah yang terletak di kerajaan utara yang mengalami pukulan paling keras saat raja Asyur, Tiglat-Pileser III, menaklukkan mereka pada tahun 732 SM (2 Raja-Raja 15:29). Hal tersebut membawa mereka itu ke suatu masa suram yang sangat panjang, digambarkan oleh nabi Yesaya yang melayani di kerajaan selatan (Yehuda) sebagai “negeri yang terimpit” dan “tanah yang direndahkan Tuhan.” Ini semua terjadi karena keberdosaan mereka. Namun, keadaaan demikian tidak terjadi selamanya. Allah Sang Pemilik Israel menjanjikan adanya pemulihan terhadap umat pilihan-Nya. Akan ada terang yang besar bagi negeri yang mengalami kesuraman. Lahirnya Sang Raja Damai yaitu Yesus Kristus menjadi penggenapan bagi nubuat nabi Yesaya.

Penginjil Lukas mencatat bahwa berita kelahiran Kristus pertama-tama sekali turun kepada Maria, tunangan Yusuf yang berasal dari garis keturunan Daud, yang tinggal di kota Nazaret. Kota tersebut berada di wilayah Galilea, terletak di daerah yang dulunya merupakan wilayah suku Zebulon. Ada janji Tuhan yang digenapi dengan lahirnya Sang Raja Damai, yang membawa pendamaian antara manusia dengan Allah. Di sini kita melihat bahwa Allah setia terhadap janji-Nya. Peristiwa Natal mengajarkan kita, ada pemulihan yang Ia kerjakan dengan cara-Nya yang tidak pernah terbayangkan dalam hidup umat-Nya. Betapa kita bersyukur untuk pemulihan yang Allah telah nyatakan bagi kita. Kita bersyukur untuk Yesus Kristus yang lahir memberi harapan di tengah kesuraman hidup karena dosa-dosa kita. Biarlah sebagai pendidik Kristen kita pun dimampukan untuk mewartakan berita ini kepada naradidik kita, sehingga mereka pun merasakan bahwa sungguh melalui peristiwa Natal, ada Yesus yang datang memulihkan kehidupan mereka.


Melalui Natal, ada pemulihan sejati
Dari Allah yang setia menggenapi janji

0 Komentar