Jumat, 31 Maret 2023
Tidak Radikal, Tidak Berdaya
Bacaan Alkitab: Roma 15:14-21
Paulus berbicara panjang lebar, tentang kaitan erat antara sikap dan perilaku yang berani meniru kasih Yesus yang teramat luas daya jangkaunya itu dengan misi. Apa yang membuat orang Kristen mula-mula susah sekali menjangkau orang-orang Yerusalem, ke Yudea, ke Samaria, lalu ke ujung-ujung bumi? Untuk membawa Kornelius mengenal Yesus, mengapa Allah harus mengutus Petrus? Apa sebab kebanyakan orang Kristen masa kini tidak memiliki dorongan kuat untuk keluar tembok-tembok gereja atau meninggalkan berbagai rutinitas dalam gereja menuju orang-orang pinggiran dan menjangkau mereka? Karena enak berada di zona nyaman! Sikap demikian dipupuk oleh orang yang menolak gaya hidup biasa-biasa saja (tidak mau radikal)!
Lain halnya dengan Paulus. Sejak mengenal Yesus, dia memilih untuk radikal, hidup sungguh-sungguh untuk Tuhan. Bahkan seluruh hidup Paulus untuk pelayanan, menjangkau jiwa-jiwa yang belum mengenal Yesus. Ia menjadi seorang rasul dengan daya terobos yang luar biasa besar. Andai Paulus adalah tipe orang yang senang di zona nyaman, gaya hidup misioner dan yang radikal itu tak akan pernah lahir. Dan injil pun tidak akan beranjak dari "kalangan sendiri" semata.
Jika demikian, apa kebanggaan Paulus? Ia meninggalkan lingkup pelayanan nyaman untuk mewujudnyatakan prinsip Yesus yang telah berinkarnasi menjadi manusia. Ia meninggalkan rasa aman, kenyamanan, menembus batas tradisi keyahudiannya, demi menjangkau mereka, orang-orang yang disebut tak bersunat (non Yahudi). Keberaniannya untuk mengikuti kehendak Tuhan, memberikan keberanian dalam dirinya untuk memberitakan Injil bagai orang-orang bukan Yahudi.
Allah memberikan kasih karunia keselamatan kepada setiap orang percaya,
untuk dibagikan kepada orang lain yang juga memerlukan
kasih karunia Tuhan.
0 Komentar