Kurikulum HIKMAT
Dinamika dalam dunia pendidikan adalah sebuah keniscayaan. Perubahan zaman mau tidak mau menuntut perubahan sistem pendidikan yang akan berlanjut pada perubahan materi ajar, metode pembelajaran, dan usnsur-unsur terkait. Pendidikan di Indonesia, termasuk di dalamnya pendidikan Kristen, juga merasakan pergerakan perubahan ini.
Sekolah Kristen di Indonesia menjadi bagian yang tak terpisahkan dari perubahan sistem pendidikan negeri ini. Kebijakan Merdeka Belajar yang diusung pemerintah sekarang ini memberikan ruang bagi sekolah Kristen untuk merealisasikan kekhususan tersebut. Kebijakan ini memberikan keleluasan pada sekolah dan guru untuk mengarahkan siswa. Keyakinan pada kebenaran akan Allah sepatutnya membuat sekolah dan guru Kristen menggunakan kesempatan ini untuk menerapkan kebenaran Allah dalam kajian keilmuan dan kehidupan sekolah Kristen. Hasil dari upaya yang dilakukan untuk menghidupkan kebenaran Allah dalam dengan bertanggung jawab akan memberikan kesaksian pada kebenaran itu sendiri. Kebenaran yang dihidupi dengan benar akan menghasilakan pertumbuhan kehidupan murid yang benar.
Kebijakan Merdeka Belajar memberikan ruang dan keberanian sekolah Kristen untuk menjemput bola dan mempelajari sistem regulasi yang berlaku tanpa harus bergantung atau menunggu intruksi dari dinas pendididkan atau contoh-contoh sekolah negeri setempat. Oleh sebab itu, SKKK Surakarta memberanikan diri untuk berinovasi dalam menjawab tantangan dan kebutuhan pendididkan masa kini. Kurikulum Merdeka diterjemahkan sesuai dengan kekhassan Sekolah Kristen Kalam Kudus Surakarta menjadi Kurikulum HIKMAT.
Sedangkan penjelasan diagram di atas sebagai berikut: Kurikulum HIKMAT, khususnya pada penulisan kata HIKMAT, merupakan sebuah akronim yang mempunyai makna setiap hurufnya dan menyatu menjadi satu makna yang utuh yaitu Kurikulum HIKMAT. Penjelasan mengenai Kurikulum Hikmat adalah sebagai berikut:
- Huruf H, adalah Hasil Belajar yang utuh sesuai dengan potensi dan keunikan siswa serta perkembangan zaman.
- Huruf I, adalah Integratif berarti kebenaran Tuhan, Sang Pencipa Kehidupan diintegrasikan ke dalam setiap mata pelajaran untuk membangun cara pandang dunia berdasarkan iman Kristen.
- Huruf K, adalah Kolobaratif sebagai strategi dalam belajar dengan cara kerjasama, membangun teamwork, dan mengeksplorasi untuk mencapai tujuan pembelajaran.
- Huruf M, adalah Mandiri berarti mampu bertanggung jawab atas apa yang dipikirkan, dikatakan, dan dilakukan serta mampu memecahkan masalah dalam kehidupan keseharian.
- Huruf A, adalah Aplikatif berarti mampu menerapkan pengetahuan yang dipelajari sesuai dengan kondisi kehidupan pribadi lepas pribadi.
- Huruf T, adalah Tranformatif berarti adalah mewujudnyatakan perubahan dunia sekitar menjadi lebih baik.
Jadi makna utuh Kurikulum HIKMAT adalah ketika peserta didik menguasai hasil belajar berdasarkan integrasi kebenaran Firman Tuhan yang dilakukan dengan cara kolaborasi sehingga menghasilkan siswa yang mandiri dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan serta mentransformasi dunia sekitar menjadi lebih baik.
Sejalan dengan era kurikulum Merdeka kehadiran Kurikulum HIKMAT Sekolah Kristen Kalam Kudus Surakarta menjadi keunggulan dan kekhasaan sekolah. Kurikulum HIKMAT mewadahi kebutuhan keunikan dan potensi siswa sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman yang sesuai dengan Visi dan Misi Sekolah dalam rangka mencerdaskan kehidupan anak bangsa.
Surakarta, 3 Juni 2022
Wiwoho, M.Pd.
Video lengkap tentang penjelasan Kurikulum HIKMAT Sekolah Kristen Kalam Kudus Surakarta dapat disaksikan pada youtube SKKK Surakarta Official atau bisa dilihat pada tayangan di bawah ini:
0 Komentar