Selasa, 15 Maret 2022
Mengampuni dalam Doa
Bacaan Alkitab: Matius 6:9-13
Martin Luther mengatakan bahwa salah satu pekerjaan orang Kristen adalah berdoa. Mungkin banyak orang berpikir bahwa berdoa adalah hal yang gampang, tinggal berbicara saja. Namun, untuk memahami dan menyelaraskan doa kita sesuai kehendak Allah, adalah hal yang tidak mudah. Sebab ego kita seringkali mendahulukan apa yang diinginkannya. Hal terpenting yang juga harus dilakukan dalam doa adalah belajar untuk mengampuni setiap orang yang menyakiti kita. Yesus mengajarkan doa yang pada intinya menempatkan diri si pendoa dalam relasi yang benar dengan Allah Bapa, yaitu relasi yang kudus dan bergantung penuh kepada-Nya.
Dalam doa, sah-sah saja jika kita memohonkan berkat Tuhan untuk kebutuhan fisik kita (Makanan, minuman), atau untuk kebutuhan-kebutuhan lainnya. Namun, di dalam doa yang diajarkan Yesus ini, kita juga dapat memohon ampun atas kesalahan kita dan belajar mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Pengampunan ini harus dilakukan dengan segenap hati, sebab jika tidak, kita pun tidak memperoleh pengampunan dari Tuhan.
Dengan demikian, doa tidak saja merupakan sarana komunikasi kita dengan Tuhan, tetapi juga sekaligus menjadi sarana kita bertumbuh dalam ketaatan dan kasih kepada Tuhan dan sesama. Saat kita berdoa kepada Bapa dan berserah pada kuasa Roh Kudus, maka luka hati kita dapat diubah menjadi belas kasih. Dan dengan kuasa Roh Kudus pula, Ia dapat mengubah rasa sakit hati menjadi hati yang mau berdoa bagi orang yang telah melukai hati kita.
Mungkin kita butuh waktu untuk menyatakan pengampunan secara langsung di hadapan orang yang telah melukai kita, tetapi kita dapat mengucapkan kata pengampunan itu di hadapan Tuhan dalam doa kita sekarang
0 Komentar