Renungan Harian: Sabtu, 13 Maret 2021 - Keputusan untuk Bersyukur

Renungan Harian: Sabtu, 13 Maret 2021 - Keputusan untuk Bersyukur


SABTU, 13 MARET 2021

KEPUTUSAN UNTUK BERSYUKUR

Bacan Alkitab: Mazmur 33:1-9

Bersyukur adalah sebuah keputusan. Dalam menjalani hidup ini, kita sebagai manusia, tentu menginginkan hidup yang terus meningkat. Entahkah itu dalam hal harta, jabatan atau dalam hal kehidupan. Kalau dulu kita selalu naik sepeda motor, tentu ingin meningkat naik mobil. Kalau dulu bekal kita ke sekolah adalah nasi kucing, sekarang berharap bekal kita berganti dengan burger king atau KFC. Padahal setiap peningkatan yang kita harapkan, selalu ada harga yang harus dibayar. Antara lain biaya hidup lebih tinggi, kebutuhan uangnya juga lebih besar. 

Hal itu memang tidak ada yang salah, bahkan mungkin itu wajar-wajar saja. Tetapi yang menjadi masalah adalah ketika kita selalu merasa kurang dan kurang, itu berarti kita tidak pernah merasa cukup dalam menjalani kehidupan ini. Kita kemudian membandingkan hidup kita dengan hidup orang lain. Dia rumahnya bagus, rumahku biasa saja. Dia pergi kemana-mana naik mobil, aku naik ojek online. Dia bajunya bagus-bagus, tetapi bajuku biasa aja. Akhirnya tidak ruang bagi hati kita untuk bersyukur. 

Bersyukur adalah sebuah keputusan. Bersyukur lahir dari hati yang dipersembahkan kepada Allah. Bersyukur tidak harus menunggu berkat yang sama dengan yang dimiliki orang lain. Bersyukur itu melihat kepada keadaan diri sendiri dan semua yang dimiliki. Orang yang bersyukur adalah orang yang dapat menikmati hal-hal sederhana yang diberikan kepadanya. Contohnya kita diberi kesehatan oleh Tuhan. Berkat tubuh yang sehat, badan kita jadi kuat untuk melakukan banyak hal. Bermian, belajar, bekerja, berkumpul dengan teman, dll. 

Bagaimana kalau kita sakit? makanan selezat apapun terasa pahit, karena badan kita terasa tidak nyaman. Sekalipun makanan kita babi rica sekilo, daging rendang sepiring, semua terasa tidak enak untuk bisa dinikmati. Terlalu banyak berkat yang Tuhan berikan untuk kita nikmati, tetapi kita tidak bisa bersyukur. Membandingkan hidup kita dengan hidup orang lain tanpa rasa bersyukur adalah awal ketidaktenangan kita dalam menjalani hidup ini. 



Berani Bersyukur Berarti Miliki Hati Dengan Rasa Cukup


0 Komentar