Waspada! Flu Singapura Dapat Menular dengan Mudah

Waspada! Flu Singapura Dapat Menular dengan Mudah

Flu Singapura dikenal juga dengan Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) atau Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut (PKTM).

Apa Itu Flu Singapura / HFMD / PKTM?
HFMD adalah penyakit Virus biasa yang sering terjadi pada bayi dan anak terutama dibawah 10 tahun (karena daya tahan tubuh mereka masih lemah) dengan tanda khas adanya panas, sakit pada mulut dan ruam pada telapak tangan, telapak kaki, dan kadang daerah pantat.

Penyebabnya adalah kelompok Enterovirus. HFMD paling sering disebabkan oleh Coxsackievirus A 16, dengan gejala yang lebih ringan, tidak pertu dirawat di rumah sakit dan hampir semua pasien membaik sendiri dalam 7-10 hari. Namun jika HFMD disebabkan oleh Enterovirus 71, memberikan gejala berat dan fatal karena dapat menyebabkan peradangan selaput otak maupun peradangan otak.

HFMD sudah lama ada di dunia. Di Indonesia sendiri sebenarnya penyakit ini bukan penyakit baru. Penyakit ini menjadi poputer ketika Malaysia, Taiwan, dan Singapura teriadi wabah penyakit ini. Bahkan di Singapura. Penyakit ini memakan banyak korban jiwa, sehingga dinamakan Flu Singapura.

Apa Saja Tanda dan Gejalanya?

  • Mula-mula demam tidak tinggi 2-3 hari, diikuti nyeri telan, hilang nafsu makan, gejala seperti flu pada umumnya, kadang disertai sakit kepala, mual, muntah, diare, kelelahan, rewel.
  • 1-2 hari setelah demam, muncul lesi luka pada mulut (lidah, gusi, pipi sebelah dalam) dan atau tenggorokan yang berkembang, dari titik merah kecil, melepuh dan sering menjadi sariawan yang terasa nyeri, sehingga sukar untuk menelan. Bersamaan dengan itu timbul ruam kulit yang tidak gatal. Ruam tampak datar atau timbul berwarna kemerahan kadang dengan lepuhan (3-7mm) pada telapak tangan dan telapak kaki, kadang pada pantat. Pada sebagian pasien mungkin hanya muncul ruam kulit saja atau lesi mulut saja.

Bila ada gejala yang cukup berat, barulah penderita perlu dirawat di rumah sakit, antara lain:
  • Demam tinggi dengan suhu lebih dari 39 C.
  • Demam tidak turun-turun.
  • Denyut nadi cepat, napas cepat dan sesak.
  • Malas makan, muntah, atau diare berulang dengan gejala kurang cairan.
  • Lemas dan mengantuk terus.
  • Nyeri pada leher, tangan, dan kaki.
  • Kejang atau terjadi kelumpuhan saraf.
  • Keringat dingin.
  • Tidak tahan melihat sinar.
  • Ketegangan pada daerah perut.
  • Halusinasi atau gangguan kesadaran.

Bagaimana Cara Mengobatinya?
Tidak ada terapi spesifik untuk HFMD. Penyakit ini adatah self limiting diseases, yaitu dapat sembuh dengan sendirinya dalam 7-10 hari, yang penting pasien perlu istirahat karena daya tahan tubuh menurun. Pasien yang dirawat adalah yang dengan gejala berat dan komplikasi tersebut diatas.
  • Istirahat yang cukup
  • Hilangkan gejala: panas dengan obat penurun panas (misal parasetamol), rasa sakit dengan
  • obat penurun rasa sakit (misal acetaminophen ibuprofen).
  • Masukan cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi (=kurang cairan tubuh) mengingat
  • pasien sukar menelan dan suhu tubuh yang meningkat.
  • Pengobatan suportif lainnya (gizi).

Bagaimana HFMD dapat Menular?

HFMD sangat menular, gejala akan timbul dalam waktu 3-7 hari setelah kontak dengan virus. Kontak dapat terjadi secara langsung atau tidak langsung.

Secara langsung:
melalui kontak langsung dengan virus yang terdapat pada cairan tenggorokan (riak) dan hidung (ingus), air liur, cairan lepuhan / ruam, tinja dari orang yang terinfeksi.

Secara tidak langsung:
melalui perrnukaan yang terkontaminasi misal handuk, baju, peralatan makanan, dan mainan yang terkontaminasi oleh virus.

Penularan paling sering melalui tangan yang jarang dicuci.
Penularan paling sering terjadi selama minggu pertama menderita HFMD.

Virus dapat bertahan dalam tubuh selama be­berapa minggu setetah gejala hilang. Ini ber­arti bahwa penderita dapat menularkan ke orang lain meskipun dia tampak sehat. Juga orang yang terinfeksi, termasuk sebagian besar orang, dewasa, yang tidak menunjukkan gejaia, tetap dapat menularkan.

Dear Parents,

Mencegah selalu lebih kita inginkan daripada mengobati.

Meningkatkan kebersihan diri sendiri dan lingkungan merupakan hal yang sangat penting dalam mencegah penularan HFMD. Lakukan kebiasaan hidup sehat yang mung­kin sangat sederhana namun sangatlah besar manfaatnya, seperti mencuci tangan dengan cara yang benar terutama sehabis bepergian atau dari tempat-tempat umum, Biasakanlah setiap kali kita tiba di rumah, hal pertama yang kita lakukan adalah mencuci tangan kita sendiri dan anak-anak kita,

Jika memungkinkan, hindari kontak dengan penderita atau benda-benda yang terkon­taminasi (berpelukan, memakai alat makan/ handukimainan secara bersama).

Jika anak menunjukkan gejala HEMD, segera­lah konsultasikan ke dokter. Waspadailah perubahan tingkah laku anak, seperti men­jadi rewel, menolak makan minum, mengan­tuk terus. Cobalah periksa adakah sariawan atau ruam di telapak tangan dan telapak kaki

Bawalah ke Rumah Sakit jika tidak ada makan/minum yang masuk, muntah terus-­menerus dst,

Jika memang anak terkena HFMD, kita tetap juga dapat membantu mencegah penyebaran HFMD melalui:
  • Jauhkan anak kita dari tempat umum yang seperti area bermain anak, sekolah,, pasar, supermarket, transportasi umum, dsb,
  • Bila perlu anak tidak bersekolah selama 1 rninggu setelah timbul ruam (saat paling menular). Anak tidak perlu diasingkan karena ekresi virus tetap berlangsung be­berapa minggu setelah gejala hilang, yang penting jaga kebersihan peroangan, agar tidak menular ke anak kita yang lain dan siapaun juga. Awas, kita sendiri / suster bisa juga jadi penular ke anak yang lain.
  • Tutup mulut / hidung setiap kali batuk/bersin, dan jangan lupa bersihkan tangan
  • Cuci tangan setelah buang air besar.
  • Benda yang terkontaminasi dibebas hamakan (pertama dengan sabun dan air, kemudian dengan 1 sendok teh chlorine bleach dalam 4 gelas air)

Tulisan ini dihimpun dari berbagai sumber dan pengataman pribadi kami. Semoga dapat menambah wawasan kesehatan dan berman­faat bagi keluarga anda.

Kritik dan sumbang saran pasti sangat ber­guna bagi kami. Terima Kasih.

Toto-Theo's Mom
dr. Langi Surjani

0 Komentar