Jiwaku Sehat, Tubuhku Kuat

Jiwaku Sehat, Tubuhku Kuat

Apakah anda mengalami atau menjumpai orang-orang di sekitar anda yang karena suatu hal yang menekan, menjadi terganggu kesehatannya? Misalnya pada murid yang akan menghadapi ujian atau ulangan, perut menjadi sakit dan bolak-balik ke kamar kecil, atau pada saat mempunyai pikiran yang berat, atau merasakan sedih, perut merasa perih dan sakit maag kambuh. Contoh lain, karena target pegerjaan yang harus dicapai, akan menimbulkan gangguan siklus menstruasi, perasaan tidak nyaman di dada atau ampeg, sesak napas, dan lain sebagainya. Sebaliknya, pada saat sehabis olahraga atau rekreasi atau saat kita mengalami sesuatu yang menyenangkan hati, maka badan kita terasa bugar, tidak ada sedikitpun keluhan mengenai penyakit dalam tubuh kita.

Memang ada keterikatan antara jiwa dan tubuh manusia. Menurut Dadang Hawari (Dokter spesialis kesehatan jiwa) istilah stress dan depresi sering kali tidak dapat dipisahkan, setiap permasalahan kehidupan yang menimpa seseorang (disebut stressor psikososial) dapat menyebabkan gangguan fungsi organ-organ tubuh yang dinamakan distress, karena stress tidak dapat dihindari, yang penting bagaimana manusia itu dapat menyikapi hidupnya tanpa harus mengalami distress. Gangguang psikis atau konflik emosi yang dapat menimbulkan keluhan atau gejala penyakit pada organtubuh disebut gangguan psikomatik. Jadi psikomatik adalah gangguan fisik yang disebabkan oleh faktor-faktor kejiwaan dan sosial.

Sindroma psikosomatik mempunyai gejala fisik berupa:
  1. penyakit salah satu sistem tubuh yang paling rentan, misalnya asma (sistem pernapasan), eksim pada kulit, sakit maag (sistem pencernaan), radang sendi (sistem otot dan rangka), penyakit jantung koroner dan aritma (sistem kardiovaskuler), migrain, dan sebagainya.
  2. Ada kelainan organ tubuh.
  3. Ada mekanisme patofisiologiknya (gangguan fungsi organ tubuh).

Gejala psikisnya berupa:
  1. Munculnya gejala sistem tersebut berkaitan dengan waktu dan stimulus lingkungan yang secara psikologis bermakna bagi orang tersebut.
  2. Faktor psikologis tersebut bukan merupakan gangguan mental yang spesifik.

Walaupun demikian, kadang orang dengan gangguan psikomatik tidak menyadari adanya faktor pemicu, merasa tidak ada tekanan atau masalah. Namun jika dirunut ke belakang, biasanya orang-orang yang mengalami kondisi ini mempunyai latar belakang kondisi psikologis yang mempunyai peran dalam keadaan saat ini, hanya saja mungkin karena pola adaptasinya membaik dari hari-ke hari, perasaan itu tidak dirasakan lagi. Sampau suatu saat memuncak dan menjadi gejala awal psikomatik yang kebanyakan berhubungan dengan kecemasan, depresi maupun kepanikan.

Perilaku buruk yang merupakan komponen penting dalam kesehatan mental, menjadi penyebab penting timbulnya penyakit fisik. Seseorang yang menderita depresi dan cemas cenderung berperilaku buruk, seperti makan tidak teratur, merokok, mengonsumsi alkohol dan zat berbahaya. Sementara perilaku ideal sperti olahraga teratur dan pola makan sehat adalah komponen penting dalammenjaga kesehatan fisik yang baik. Jadi dengan memperbaiki perilaku mental, banyak masalah kesehatan fisik yang bisa diatasi dan dihindari.

Apabila sudah terlanjur terjadi psikosomatis dengan dasar gangguan cemas dan depresi sebearnya kondisi tersebut bisa disembuhkan. Dengan pengobatan yang teratur dan kondisi lingkungan yang baik akan sangat mendorong perbaikan yang cepat. Selain pengobatan dengan obat, sebenarnya yang paling penting adalah edukasi dan pengetahuan tentang kondisi ini, namyak ditemukan, setelah mengetahui penyakitnya, penderita menjadi lebih sadar apa yang dialami dan mau berusaha lepas dari kondisi ini. Seringkali kita perlu memberikan dukungan dan psikoterapi yang singkat untuk membantu penderita mengenal kondisi dan lingkungannya serta hal-hal yang menjadi kerentanannya. Hal ini sangat penting karena setelah obat selesai digunakan yang melindungi penderita dari kondisi lingkungannya adalah cara pandangdiri terhadap tekanan atau stress di luar kondisinya.

Berikut beberapa tip untuk mendapatkan jiwa sehat, tubuh kuat:
  1. Perbaiki ibadah, pererat persekutuan dengan Tuhan, hidup beriman dan bergantung sepenuhnya dengan Sang Maha Kuasa karena “segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku”
  2. Kendalikan pikiran dan perasaan dengan berpikir positif dan rasa ikhlas menjalani hidup ini dengan ucapan syukur. Jangan simpan amarah, benci, dendam, kecewa, dan pahit hati
  3. Kendalikan kehendak kita dengan ambisi wajar, yang tidak melampaui keterbatasan kita sebagai manusia
  4. Olahraga teratur, rekreasi, harmonisasi hubungan dengan keluarga untuk mendapatkan semangat dalam menjalani hari-hari dalam hidup ini
  5. Pola makan yang sehat dan seimbang juga mendukung jiwa yang sehat dan badan yang kuat

Di dalam jiwa yang sehat terdapat tubuh yang kuat, di dalam pemikiran yang jernih terdapat tindakan-tindakan yang positif dan dengan tindakan positif akan membuat diri kita, keluarga, lingkungan dan masyarakat di sekitar kita lebih maju.

oleh dr. Juniarti Winarno, M.Kes

0 Komentar