Menantang Hati
Bacaan Alkitab: Yohanes 3:19-21
Pada tahun 2009, seorang pria bernama Erik Weihenmayer membuat sejarah dengan menjadi orang buta pertama yang berhasil mendaki puncak Gunung Everest. Erik menggunakan teknik dan peralatan khusus, mengandalkan tim, dan yang lebih penting ia tidak menyerah pada gelap penglihatannya, ia tetap melangkah maju, menerobos batasan fisik dan emosionalnya. Erik memilih untuk menghadapi tantangan dan tidak membiarkan keterbatasannya menghalangi pencapaian luar biasa.
Yohanes 3:19 berkata, "Inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan daripada terang, karena perbuatan mereka jahat." Ayat ini menggambarkan kenyataan pahit bahwa meskipun terang Kristus telah datang untuk membawa keselamatan, banyak orang memilih kegelapan karena kenyamanan dosa yang mereka nikmati. Terang Kristus mengundang kita untuk keluar dari zona nyaman kita, untuk meninggalkan kebiasaan buruk, dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya.
Memilih terang Kristus bukanlah sekadar keputusan sekali waktu, tetapi sebuah perjalanan harian untuk memperbarui hidup kita sesuai dengan kasih dan kebenaran-Nya. Kita diajak untuk menantang hati kita, mengorbankan kenyamanan duniawi, dan berjalan dalam terang-Nya.
Lalu, apakah kita lebih memilih hidup dalam terang Kristus meskipun itu mengharuskan kita mengubah kebiasaan kita? Atau kita lebih memilih dalam zona nyaman sekalipun itu salah bagi Tuhan? Sangkali diri, ikut Kristus, mari lepaskan segala yang gelap dan berjalan menuju Terang Tuhan yang membawa kehidupan.
Memilih terang Kristus berarti berani meninggalkan zona nyaman dan melangkah maju untuk terus diubahkan.


0 Komentar