Kesaksian dalam Ucapan Syukur
Bacaan Alkitab: Yesaya 12:4-6
Pada tahun 2017, Malala seorang aktivis pendidikan dan penerima Nobel Perdamaian, mengungkapkan pesan inspiratif di depan PBB, “One child, one teacher, one book, one pen can change the world.” Meskipun telah melalui masa-masa sulit, seperti serangan oleh Taliban, Malala tetap bersyukur atas kesempatan hidup dan pendidikan yang ia terima.
Ucapan syukur adalah bagian dari hidup orang percaya yang menunjukkan iman dan hormat pada Sang Pencipta. Yesaya 12:4-6 menyatakan, "Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya, beritakanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa..." Jadi umat Tuhan diajak untuk bersyukur, dan ucapan syukur itu diberitakan menjadi kesaksian yang meninggikan nama Tuhan: Tuhan adalah sumber keselamatan, Tuhan sumber perlindungan, kemenangan dan pertolongan.
Setiap berkat—baik rohani maupun jasmani—merupakan anugerah Tuhan yang patut disyukuri. Seperti Malala yang tetap mengungkapkan rasa syukur meski menghadapi tantangan, kita pun dipanggil untuk bersyukur dalam segala keadaan. Syukur kita harus tercermin dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi terang yang memancarkan kemuliaan Tuhan kepada dunia. Ketika kita hidup dalam terang-Nya, kita menjadi saksi tentang perbuatan besar Tuhan yang patut diberitakan.
Apakah hidup kita memancarkan terang syukur kepada Tuhan sekalipun sedang kesulitan? Apakah kita sudah membagikan kasih Tuhan dengan orang lain di sekitar kita? Mari kita hidup dengan ucapan syukur dan menjadi terang dengan menyaksikan rasa syukur itu sehingga orang lain dapat melihat dan turut memuliakan Dia.
Ucapan syukur bisa menjadi kesaksian yang memancarkan kemuliaan Tuhan melalui hidup kita.


0 Komentar