Jembatan Perdamaian
Bacaan Alkitab: Matius 5:44
Dalam hidup kita seringkali diperhadapkan dengan ketegangan dan konflik. Dalam menyelesaikan konflik, kita bisa melakukan mediasi, negosiasi, rekonsiliasi, atau juga penyelesaian melalui jalur hukum. Namun sudahkah kita membawa setiap konflik yang kita alami di hadapan Tuhan?
Doa bisa menjadi jembatan perdamaian. Dalam Matius 5:44, Tuhan Yesus mengajarkan, “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.” Ayat ini menantang kita untuk berdoa bagi orang-orang yang telah menyakiti atau mengecewakan kita, bukan untuk membalas dendam melainkan untuk mengasihi mereka. Berdoa bagi mereka yang berkonflik dengan kita bukan hanya sekadar tindakan moral, tetapi juga suatu ketundukkan pada Tuhan yang menginginkan kita hidup dalam damai dan saling mengasihi.
Memang bukan perkara ringan berdoa bagi mereka yang sudah melukai dan menganiaya kita. Namun inilah tantangannya, Tuhan mau kita terus menyangkali diri, mengikuti perintah-Nya dan melepaskan ego kita. Tuhan mau ketika terjadi konflik dengan sesama, kita datang mencari Dia dan menyerahkan seluruh perasaan kepada Tuhan. Dan dengan hati yang terbuka menerima kasih Tuhan untuk membebaskan kita dari kebencian dan memberikan pengampunan seperti Tuhan sudah mengampuni kita.
Doa adalah sarana untuk menciptakan perdamaian, baik dalam diri kita maupun dalam hubungan dengan orang lain. Ketika kita berdoa, Tuhan bekerja dalam hidup dan membawa penyembuhan serta rekonsiliasi.
Ketika hati kita tulus berdoa, Tuhan memberi kesempatan untuk memperbaiki yang retak.


0 Komentar