Kekuatan Menghadapi Ujian
Bacaan Alkitab: Lukas 22:32
Thomas Edison, penemu bola lampu, pernah berkata, "Kegagalan hanya sebuah kesempatan untuk memulai lagi dengan lebih cerdas." Pernyataan ini menunjukkan bahwa ujian atau kegagalan dalam hidup tidak harus menjadi akhir, tetapi bisa menjadi kesempatan untuk belajar dan tumbuh. Sama halnya dengan kehidupan rohani kita, ujian adalah bagian dari perjalanan iman yang harus kita hadapi dengan sikap yang benar.
Dalam Lukas 22:32, Yesus berkata kepada Petrus, "Tetapi aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu tidak gagal; dan engkau, setelah engkau bertobat, kuatkanlah saudara-saudaramu." Yesus mengetahui bahwa Petrus akan menghadapi ujian berat dalam bentuk penyangkalan terhadap-Nya. Namun, Yesus meyakinkan Petrus bahwa Tuhan tidak membiarkannya berjuang sendirian, melainkan dengan kekuatan dari doa dan kuasa Tuhan sendiri supaya Petrus mampu menghadapi ujiannya.
Dari bagian ini kita belajar bahwa Tuhan tidak membiarkan murid-Nya berjuang sendirian. Bahkan doa Yesus untuk Petrus adalah gambaran nyata dari kasih dan perhatian Tuhan, yang tidak hanya menguatkan dalam ujian, tetapi juga mengembalikan ketika murid-Nya gagal. Demikian juga dengan setiap kita. Tidak ada satu pun manusia yang bisa menghindar dari ujian hidup: ujian di sekolah, ujian pertemanan, ujian rumah tangga, ujian kerohanian. Tetapi firman hari ini mengajarkan bahwa ujian hidup bukanlah akhir dari segalanya, melainkan cara Tuhan membentuk karakter kita. Bahkan dalam ujian itu, ada Tuhan yang mendampingi yang akan menguatkan kita untuk menghadapi dan berdiri sebagai pemenang.
Ketika ujian datang, doa adalah kekuatan yang menguatkan kita untuk bertahan.


0 Komentar