Mengubah Hati
Bacaan Alkitab: 2 Korintus 12:9
George Muller, dia adalah seorang penginjil dan pendiri rumah yatim di daerah Bristol Inggris. Dalam ketidakpastian akan kebutuhan di rumah asuhnya, Muller hanya bisa mengandalkan Tuhan dalam doa. Dan sering terjadi, Tuhan menyediakan makanan dan segala kecukupan rumah asuh melalui pemberian orang-orang yang bahkan tanpa diminta oleh Muller. Tuhan mengubah situasi rumah asuh Muller dari kekurangan menjadi cukup.
Tetapi hidup tidak selalu berjalan seperti yang pernah Muller alami. Sekalipun telah meminta dengan keseriusan, tidak selalu dikabulkan oleh Tuhan. Maka lebih dari perubahan situasi eksternal, hati yang diubahkan untuk semakin percaya adalah yang diinginkan oleh Tuhan, seperti yang dialami Paulus.
“Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, karena justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Ayat ini mengajarkan bahwa dalam kelemahan, Tuhan menawarkan kasih karunia-Nya yang cukup untuk memberikan kekuatan. Paulus sendiri bukanlah manusia super, dia sama seperti manusia lainnya yang lemah dan terbatas. Tetapi keberserahan diri membuat Paulus tidak menuntut Tuhan mengubah kesulitan hidupnya, melainkan menjadi kesempatan baginya untuk lebih lagi menyaksikan kuasa Tuhan.
Demikianlah sikap yang sama seharusnya dimiliki oleh setiap kita. Keberserahan diri dalam doa mungkin tidak akan selalu mengubah situasi eksternal, tetapi yang lebih utama kiranya keberserahan itu membawa perubahan dalam hati kita untuk melihat dan merasakan kuasa Tuhan.
Doa mengubah hati kita untuk merasakan kuasa Tuhan, meski situasi tidak selalu berubah.


0 Komentar