Memandang Wajah Tuhan
Bacaan Alkitab: Mazmur 27:1-6
Rindu. Itu adalah kata yang jarang diucapkan bagi kita yang bertemu setiap hari. Kata rindu menjadi lebih bermakna ketika orang tua berpisah dengan anak yang tinggal di luar kota atau luar negeri. Ketika bertemu, orang tua akan melihat wajah anak yang disayanginya. Bertambah dewasa, tampak sehat dan gagah, dan timbul perasaan bangga terhadap anaknya. Namun semakin diperhatikan, anak tersebut tidak pernah melihat wajah orang tuanya. Setiap kali melakukan percakapan, anak itu hanya melihat samping atau pundak orang tuanya.
Kita juga melakkukan hal yang serupa ketika bertemu dengan Tuhan. Kita datang kepada Tuhan oleh karena membutuhkan perhatian-Nya. Waktu kita menghadapi banyak masalah, kita datang dan memohon pertolongan-Nya. Di saat jiwa tertekan, kita meminta Tuhan mengulurkan tangan-Nya untuk menghibur kita. Ketika sakit, kita berseru kepada Tuhan agar segera disembuhkan. Kita datang dan mencari Tuhan hanya untuk meminta, meminta dan meminta. Kita lalai untuk datang dan bersyukur. Kita lebih sibuk untuk menyuarakan keinginan dan permohonan saja, dan lalai untuk diam tenang untuk memandang wajah-Nya dan mendengar suara-Nya.
Mari kita belajar seperti Daud yang datang mencari wajah Tuhan. Karen Tuhanlah satu-satunya benteng hidupnya. Sekalipun musuh ada disekelilingnya, namun Tuhan akan menjadi pelindungnya. Daud rindu menyaksikan kemurahan Tuhan setiap waktu, agar dia dapat bermazmur bagi Tuhan setiap waktu.
Menjadikan Tuhan atas hidupku dan memandang wajah-Nya setiap waktu.
0 Komentar