Kebaikan yang Menyala
Bacaan Alkitab: Nahum 1:7-8
Terkadang, dalam dunia yang penuh dengan ketidakpastian, kita bisa merasa lelah berbuat baik. Seolah-olah kebaikan yang kita tanam tidak menghasilkan apa-apa, hanya hilang ditelan kegelapan. Namun, justru di tengah-tengah keadaan ini, kita dipanggil untuk terus menyalakan terang kebaikan, sebagaimana Allah adalah tempat perlindungan dalam badai. Firman Tuhan melalui nabi Nahum mengingatkan kita bahwa “Tuhan itu baik; Ia adalah tempat perlindungan pada waktu kesusahan; Ia mengenal orang-orang yang berlindung kepada-Nya.” (Nahum 1:7). Allah kita bukan hanya penuh kasih, tetapi juga adil, dan kebaikan-Nya tak pernah padam, bahkan dalam menghadapi kejahatan.
Dalam kitab Nahum, kita melihat konteks di mana bangsa Asyur, yang dikenal karena kekejamannya, akhirnya menghadapi penghukuman Tuhan. Meski situasinya tampak menakutkan bagi banyak orang, Nahum meyakinkan bahwa Tuhan adalah tempat perlindungan bagi mereka yang percaya kepada-Nya. Penghakiman ini sekaligus menjadi pengingat bahwa kebaikan Tuhan tidak hanya hadir dalam kenyamanan, tetapi juga dalam masa-masa sulit, saat kebenaran dan keadilan ditegakkan. Dalam terang ini, kita diajak untuk tetap setia menyalakan kebaikan, karena Tuhan akan memperhitungkannya.
Kebaikan yang kita lakukan, besar atau kecil, tidak pernah sia-sia di mata Tuhan. Sebagai anak-anak Allah, kita dipanggil untuk terus menyalakan terang kebaikan dalam setiap aspek kehidupan kita—di rumah, pekerjaan, dan komunitas. Mari jadikan setiap hari kesempatan untuk mencerminkan kebaikan-Nya kepada orang lain, dengan keyakinan bahwa kebaikan yang menyala di dalam kegelapan akan membawa perubahan.
"Kebaikan yang kita nyalakan dalam kegelapan akan menjadi pelita bagi mereka yang tersesat dalam kesedihan dan ketakutan."
0 Komentar