Kekuatan dalam Kelemahan
Bacaan Alkitab: 2 Korintus 12:5-10
Dikisahkan tentang seorang atlet yang mengalami cedera parah di tengah arena pertandingan. Dia merasa putus asa karena tidak dapat memenangkan pertandingan. Semangat juga menurun karena ia merasa semua usaha dan kerja kerasnya tidak berguna. Menyaksikan perubahan kondisi yang memprihatinkan tersebut, pelatih dan teman-teman satu timnya memberikan dukungan penuh. Kesulitan salah satu anggota menjadi kesulitan bersama. Semua anggota time sehati berusaha demi menumbukan kembali semangat rekannya yang lemah.
Berkat kesatuan tim yang baik dan saling menguatkan, maka rekan yang cedera itu dapat bangkit dari keterpurukannya. Ia sadar tidak bisa masuk ke dalam arena pertandingan lagi, namun ia masih menjadi penguat bagi anggota tim yang siap untuk bertarung dalam pertandingan berikutnya. Akhirnya tim tersebut berhasil meraih kemenangan yang membanggakan. Teriakan semangat dari anggota yang cedera itu menjadi booster bagi anggota yang sedang bertanding. Dapat dikatakan bahwa mereka berhasil meraih prestasi terbaik. Lemah bukan berarti tidak berguna, lemah bukan berarti tidak dapat berbuat apa-apa.
Rasul Paulus memberikan teladan yang baik kepada kita ketika dia menghadapi kesulitan yang berat (2Kor. 12:7) “duri dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocohnya”. Ini adalah hal yang sangat menyulitkan dan menyusahkan hatinya. Paulus beranggapan jika “duri dalam daging” itu tidak ada, maka ia akan lebih leluasa dalam memberitakan Injil. Ketika Tuhan berkata, “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu” berarti kesulitan dan penderitaan itu tetap dialami oleh Paulus. Justru di dalam kelemahan itulah maka kuasa Allah dapat dinyatakan. Mari kita memandang kepada Tuhan yang memberi penghiburan dan kekuatan kepada kita
Ketidak berdayaan bukanlah akhir dari segalanya, tetapi awal dari kuasa Allah bekerja.
0 Komentar