Menjaga Api Iman
Bacaan Alkitab: 2 Tawarikh 30:12-23
Sebuah api unggun yang menyala terang dan hangat pasti di dalamnya terdiri dari kayu-kayu tersusun rapat yang kemudian dinyalakan dengan api. Tetapi jika satu per satu kayu itu dipisahkan dari tumpukan, apinya perlahan padam dan akhirnya mati. Begitu juga dengan kehidupan rohani kita. Ketika kita hidup dalam kesatuan dan beribadah bersama, iman kita semakin berkobar. Namun, jika kita terpisah dan berjalan sendiri, semangat rohani kita bisa meredup.
Raja Hizkia mengundang seluruh umat Israel dan Yehuda untuk kembali kepada Tuhan dengan merayakan Paskah. Namun, ada dua respon yang sangat kontras di sana: respons menolak dan mengejek, dan respons hati yang digerakkan oleh Tuhan untuk bersatu dalam ibadah. Bagi mereka yang datang dengan tulus, Tuhan memberikan: pemulihan, sukacita melimpah, dan iman yang diperkuat – Kesatuan dalam ibadah membawa umat semakin dekat kepada Tuhan dan menjauh dari kehidupan lama yang terpecah. Kisah ini mengajarkan bahwa kesatuan hati bukan sekadar tentang kebersamaan fisik, tetapi tentang kesatuan dalam penyembahan kepada Tuhan. Ketika hati kita selaras dengan kehendak-Nya, Tuhan akan memulihkan, menguatkan, dan memenuhi kita dengan sukacita sejati.
Seperti api unggun yang menyala terang saat kayu-kayunya bersatu, demikian juga dengan iman kita. Ketika kita bersatu dalam ibadah dan penyembahan kita, Tuhan memulihkan, menguatkan, dan memenuhi kita dengan sukacita-Nya.
” Tetaplah terhubung dengan Tuhan dan saudara seiman, karena di sana ada kekuatan dan sukacita!”
0 Komentar