Kristus Sebagai Pusat
Bacaan Alkitab: 1 Korintus 1:10-17
Sekelompok orang yang berada di dalam perahu, masing-masing memegang dayung ke arah yang sama untuk mencapai tujuan akhir yang ditentukan. Tetapi ternyata di pertengahan jalan mereka mulai mendayung perahu ke arah yang berbeda. Ada yang ingin ke kiri, ada yang ingin ke kanan, dan beberapa bahkan berhenti mendayung karena merasa pendapat mereka tidak diikuti. Akibatnya, perahu itu hanya berputar-putar di tempat, tidak bergerak maju, dan akhirnya terombang-ambing oleh ombak.
Gambaran ini mirip dengan jemaat di Korintus yang terpecah karena berbagai alasan—perbedaan pendapat, pengelompokan berdasarkan pemimpin rohani, dan ego masing-masing. Akibatnya, terjadi perselisihan yang merusak kesaksian mereka sebagai tubuh Kristus. Mereka lupa bahwa tujuan utama mereka bukan mengikuti manusia, tetapi mengikuti Kristus. Paulus mengingatkan mereka bahwa tidak ada satu pun dari pemimpin manusia yang disalibkan untuk mereka; hanya Kristus yang layak menerima pusat perhatian mereka.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin memiliki perbedaan dengan saudara seiman—baik dalam cara pandang, kebiasaan, atau pelayanan. Namun, sebagai tubuh Kristus, kita dipanggil untuk hidup dalam kesatuan. Jangan biarkan ego, perbedaan, atau perselisihan menghancurkan hubungan kita dengan sesama. Sebaliknya, mari kita berusaha untuk hidup dalam kasih, saling memahami, dan bekerja sama untuk kemuliaan Tuhan. Mari bergandeng tangan dalam menunjukkan kasih, pengertian, dan keutamaan dalam Kristus. Mari ajarkan kepada anak-anak kita bahwa kesatuan dan pelayanan untuk kemuliaan Tuhan adalah yang paling utama dalam hidup.
“Kesatuan dalam Kristus mengatasi setiap perbedaan. Kita bukan dipanggil untuk mengikuti manusia, tetapi untuk mengikuti-Nya.”
0 Komentar