Harmoni dalam Kasih
Bacaan Alkitab: Roma 15:5-7
Bayangkan sebuah orkestra besar yang terdiri dari berbagai alat musik seperti biola, piano, terompet, dan drum. Masing-masing memiliki suara yang berbeda, tetapi ketika dimainkan dalam harmoni, tercipta melodi yang indah. Namun, jika setiap pemain hanya fokus pada dirinya sendiri tanpa mengikuti konduktor, yang terjadi adalah kekacauan. Demikian juga dalam kehidupan orang percaya. Kita berasal dari latar belakang yang berbeda, tetapi dipanggil untuk hidup dalam kesatuan.
Paulus menuliskan suratnya kepada jemaat di Roma, yang terdiri dari orang Yahudi dan non-Yahudi, kelompok yang sering berselisih karena perbedaan kebiasaan. Namun, Paulus menasihati mereka untuk menempatkan kasih di atas segalanya dan memelihara kesatuan yang dianugerahkan oleh Allah. Kesatuan hati tidak berarti kita harus selalu memiliki pendapat yang sama, tetapi bahwa kita harus memiliki tujuan yang sama: memuliakan Tuhan. Seperti dalam orkestra, setiap alat musik memiliki perannya, tetapi semua harus mengikuti arahan konduktor. Dalam kehidupan rohani, "konduktor" kita adalah Tuhan Yesus.
Saat orang percaya bersatu dalam kasih dan pelayanan, dunia akan melihat kasih Kristus nyata dalam hidup kita. Sebaliknya, perpecahan hanya akan menghambat kesaksian kita. Seperti sebuah orkestra yang mengikuti konduktor untuk menciptakan musik yang indah, kita sebagai tubuh Kristus harus bersatu dalam kasih, saling mendukung, dan hidup dalam keharmonisan. Biarlah kesatuan hati kita menjadi pujian yang harum bagi Tuhan.
“Kesatuan bukan tentang kesamaan, tetapi tentang berjalan bersama
dalam kasih untuk memuliakan Tuhan.”
0 Komentar