Renungan Harian: Selasa, 24 Juni 2025 - Menjaga Kasih Tetap Hangat

Renungan Harian Selasa, 24 Juni 2025 - Menjaga Kasih Tetap Hangat
Selasa, 24 Juni 2025

Menjaga Kasih Tetap Hangat

Bacaan Alkitab: Matius 24:9-14

Tadi pagi saya memasak air untuk membuat segelas kopi. Tepat saat air sudah mendidih, tiba-tiba ada teman yang datang dan langsung bercerita dengan semangatnya. Karena asik mendengar ceritanya, saya lupa rencana awal saya membuat kopi. Ketika saya ingat, air sudah keburu tidak panas lagi sehingga saya harus kembali memanaskannya agar bisa membuat segelas kopi. Jika anda memasak air sampai mendidih lalu didiamkan selama beberapa waktu, maka panas air akan hilang. Jika anda memasak makanan dan lama dihidangkan, makanan akan menjadi dingin dan tidak lagi senikmat kalau dihidangkan panas-panas. Secara alami segala yang hangat lama-lama akan menjadi dingin karena terjadinya perpindahan kalor. Itulah sebabnya di beberapa restoran disediakan portable gas stove agar makanan tetap bisa hangat selagi disantap. Beberapa termos yang baik juga bisa menghindari terjadinya perpindahan kalor sehingga panas bisa tahan lebih lama.

Bagaimana dengan kasih dalam diri kita? Uniknya, kasih yang ada dalam diri kita pun seperti itu. Jika dibiarkan saja, kasih lama-lama bisa menguap, dari hangat lantas menjadi dingin. Apa yang menyebabkan kasih bisa menjadi dingin? Tuhan Yesus sejak jauh hari sudah mengingatkan: "Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin." (Matius 24:12). Kasih merupakan hukum yang paling utama dalam kekristenan. Tuhan Yesus sendiri telah terlebih dahulu memberi teladan. Dia rela memberikan nyawaNya bagi kita ketika kita masih berdosa, dan oleh karena Dia kita diselamatkan.

Oleh karena itu tetaplah dekat dengan Tuhan, mengenal pribadiNya terus lebih dalam lagi, itu akan berfungsi sebagai penjaga kehangatan kasih di dalam diri kita. Jangan abaikan saat teduh, jangan lewatkan waktu-waktu berdoa dan bersekutu denganNya, jangan lupa bersyukur, tekunlah membaca dan merenungkan Firman Tuhan, dan jangan hindari pertemuan-pertemuan ibadah dimana kita bisa terus bertumbuh dan saling membangun dengan saudara-saudara seiman. Selanjutnya, terus aplikasikan kasih tersebut kepada sesama. Itu akan membuat kita hidup lebih bahagia, lebih tenang dan lebih damai. Mari pastikan kasih dalam diri kita tetap menyala, jangan sampai menjadi dingin.


“Kasih yang hangat menutupi banyak sekali dosa, kasih yang dingin membuka banyak sekali celah dosa”

0 Komentar