Renungan Harian: Rabu, 18 Juni 2025 - Senyum dan Sukacita

Renungan Harian Rabu, 18 Juni 2025 - Senyum dan Sukacita
Rabu, 18 Juni 2025

Senyum dan Sukacita

Bacaan Alkitab: 2 Korintus 7:1-4

Tadi siang salah satu mahasiswa bimbingan saya menghadapi sidang. Dalam presentasinya dia kelihatan super gugup sampai-sampai mukanya pucat. Setelah sidang selesai, saya bertanya pada dia, apa yang menyebabkan dia sampai begitu gugupnya. Dan katanya, ada satu dosen penguji yang senyumnya bikin down. Loh, bikin down gimana? katanya senyum yang terasa mengintimidasi, sehingga dia kehilangan kepercayaan diri. Saya berpikir, bahkan sebuah senyum pun bisa membuat orang kehilangan percaya diri instan. Benar juga ya.. senyum itu bisa muncul dalam berbagai bentuk, sifat dan alasan, juga dapat memberi pengaruh yang berbeda-beda. Ada senyum yang menenangkan, ada yang menyenangkan, ada yang penuh kasih.. tapi ada juga yang kecut,terasa pura-pura, sinis, senyum menyeringai, kejam dan lain-lain. Iseng, saya pun menanyakan lagi pada bimbingan saya itu, "tapi saya kan senyum-senyum juga selama sidang? berarti mengintimidasi juga dong? Dia menjawab, "beda pak... senyum bapak sebaliknya, selalu bikin tenang." Puji Tuhan... artinya senyum yang selama ini keluar dari rasa sukacita di hidup saya tidak diartikan berbeda baginya.

Senyum yang berasal dari sukacita. Sukacita adalah salah satu buah Roh (Gal. 5:22) anugerah Kristus (Yoh. 15:11), dan salah satu elemen dalam Kerajaan Allah (Rm. 14:17). Bentuk sukacita ini sulit didefinisikan secara manusia, karena prosesnya memang berasal dari Tuhan. Sukacita tidak akan terpengaruh oleh kondisi kehidupan, karena rasa sukacita ini memancar keluar dari dalam. Maka, seseorang yang bersukacita akan dapat tersenyum dalam badai, angin ribut, atau gelombang hidup sekalipun. Lihatlah rasul Paulus yang kaya dalam penderitaan, biar bagaimanapun ia tetap mengakui bahwa ia mempunyai sukacita melimpah.

Betapa indahnya senyum yang keluar dari ungkapan rasa sukacita. Di saat-saat penuh kesulitan, ketidakstabilan dan semakin beratnya perjuangan hidup, tentu dunia sangat membutuhkan banyak bantuan. Dan sadarkah anda, jika dengan sebuah senyum tulus yang berasal dari sukacita kita akan dapat meringankan beban orang banyak?


Senyuman yang berawal dari sukacita bersumber dari Roh Kudus yang tinggal dalam setiap orang percaya

0 Komentar