Menghindari Lubang
Bacaan Alkitab: Amsal 4:11-15
Sudah tahu jalan berlobang, masih saja ngebut tanpa berpikir panjang. Itulah yang dilakukan oleh seorang teman saya setiap melewati jalan pergi dan pulang. Saya kan naik mobil, tidak ada resiko terbanting jatuh seperti halnya jika saya naik motor..begitu mungkin pikirnya. Atau ia mungkin merasa tidak ingin membuang waktu sedikitpun dengan berjalan lebih pelan. Ternyata terus-terusan menabrak lubang demi lubang membuat mobilnya kemudian rusak. Padahal kalau saja ia mau sedikit lebih tenang dan sabar, ia bisa menghindari keluarnya biaya besar tersebut. Takut rugi waktu dan tidak peduli terhadap ketahanan mobil membuatnya harus kehilangan waktu dan biaya jauh lebih besar pada akhirnya. Menyesal? Tentu saja, tetapi semua sudah terlanjur terjadi.
Betapa seringnya dalam kehidupan ini kita pun begitu cuek terhadap berbagai "lubang" baik yang jelas-jelas menganga di depan kita maupun yang hampir tidak terlihat. Kita membiarkan saja diri kita keluar masuk lubang jebakan. Begitu lemahnya kita menghadapi perangkap-perangkap dosa yang terpasang di depan kita. Sedikit saja terlihat nikmat, kita akan dengan "sukarela" masuk ke dalam perangkap. Kita harus benar-benar awas dalam memperhatikan setiap lubang yang menganga di depan kita. Mengapa begitu? Karena seringkali kemasannya terlihat indah. Kita menyangkanya lurus, kalaupun ada sedikit pelanggaran di dalamnya kita anggap sepele dan wajar-wajar saja, padahal ujungnya sebenarnya menuju maut.
Demikian pula dalam hal menjaga pergaulan. "Janganlah kamu sesat. Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik." (1 Korintus 15:33) Ini bukan berarti bahwa kita harus memusuhi orang lain, tetapi kita harus berhati-hati agar jangan sampai bukannya membawa orang untuk bertobat, tetapi malah kita yang terpengaruh untuk mengikuti jalan-jalan mereka yang sesat dan jahat. Kita tidak boleh pongah dan merasa diri kita pasti aman, karena firman Tuhan berkata: "Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!" (1 Korintus 10:12). Adalah baik apabila kita bisa memberi pengaruh yang baik kepada mereka yang sesat sehingga bisa bertobat, tapi jangan sampai malah kita yang terpengaruh untuk mengikuti jalan-jalan mereka.
Janji Tuhan yang begitu indah sudah dipersiapkan. Apa yang penting untuk anda lakukan adalah berjalan dengan hati-hati agar anda bisa tiba pada garis akhir tepat seperti yang diinginkan Tuhan untuk anda.
0 Komentar