Makin Kecil
Bacaan Alkitab: Yohanes 3:25-30
Memiliki anggota keluarga atau teman yang punya kedudukan atau pengaruh di negeri ini dianggap sangat menguntungkan. Ada banyak kemudahan yang bisa diperoleh dengan memanfaatkan relasi. Ini sebuah kebiasaan yang sudah menjadi hal lumrah di masyarakat. Ada yang memanfaatkan hubungan yang bisa mendatangkan kemudahan untuk mendapat pekerjaan, ada yang memakainya sebagai backing yang bisa melepaskannya dari jerat hukum, ada pula yang merasa bisa bertindak seenaknya karena ia adalah bagian dari kelompok atau orang-orang yang punya pengaruh besar. Tidak heran mereka-mereka yang sering mengandalkan bentuk seperti ini seringkali bertindak arogan dan merasa dunia ini milik mereka. Konsep pemikiran seperti ini dalam bentuk yang tidak seekstrim diatas juga menjadi konsep pemikiran dunia. Di jaman modern seperti sekarang ini, dunia menekankan konsep persaingan dan bagaimana mengungguli orang lain, berada di atas mereka. Itulah yang dipercaya akan mendatangkan kesuksesan.
Sebagai orang Kristen, konsep yang seharusnya kita anut bukanlah seperti itu. Dalam konsep Kekristenan kita diminta untuk tetap berada dalam kondisi rendah hati, semakin rendah hati ketika kita semakin tinggi. Ini sebuah konsep yang tentu saja bertentangan dari konsep duniawi, dan mungkin dalam pola pikir masyarakat modern akan dianggap aneh. Tapi itulah sebenarnya yang harus mendasari sikap anak-anak Tuhan. Bagi Yohanes, prinsip hidup itu adalah seperti ini: "Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil."(Yohanes 3:30). Yohanes mengatakan dengan tegas bahwa dirinya bukanlah Mesias, tapi hanya orang yang diutus untuk mendahului Yesus. Yohanes telah memberikan pengaruh yang luar biasa dalam kerendahan hatinya.
Dunia boleh memakai konsep pemikiran yang berbeda, namun sebagai orang yang beriman pada Kristus kita harus memiliki konsep kerendahan hati. Tuhan harus semakin besar, tapi kita harus semakin kecil. Ingatlah bahwa dalam setiap keberhasilan kita, baik dalam pekerjaan maupun pelayanan, semua itu adalah karunia dari Tuhan dan bukan dari kuat dan hebat kita sendiri. Oleh karenanya, tetaplah rendah hati dan terus tinggikan Tuhan.
"Semakin kita mengabdi dan tunduk pada Tuhan, semakin kita mengalami kebesaran-Nya dalam setiap langkah hidup kita."
0 Komentar