Belajar dari Kesalahan
Bacaan Alkitab : Mazmur 51:1-19
Kesalahan adalah hal yang wajar terjadi dalam kehidupan manusia. Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Kesalahan dapat berupa tindakan, ucapan, maupun pikiran. Kesalahan dapat menjadi pengalaman yang berharga, jika kita mampu belajar darinya. Namun, tidak semua orang mau belajar dari kesalahan. Ada orang yang justru menutup diri dan tidak mau mengakui kesalahannya. Ada juga orang yang menyalahkan orang lain atas kesalahannya. Sikap seperti ini tidak akan membawa kebaikan. Orang yang mau belajar dari kesalahan adalah orang yang memiliki kesungguhan hati. Ia mau mengakui kesalahannya, dan ia mau memperbaikinya. Ia juga mau meminta maaf kepada orang yang telah dirugikan oleh kesalahannya.
Salah satu contohnya adalah Daud. Daud adalah seorang raja yang saleh, tetapi ia pernah melakukan kesalahan yang besar. Ia berselingkuh dengan Batsyeba, dan ia membunuh Uria, suami Batsyeba. Kesalahan Daud ini sangat besar. Ia harus menanggung konsekuensinya, yaitu kehilangan bayi yang dikandung Batsyeba, dan ia harus hidup dalam pengasingan selama bertahun-tahun. Namun, akhirnya Daud mengakui kesalahannya, dan bertobat. Tuhan mengampuni Daud, dan mengembalikan posisi Daud menjadi raja Israel kembali. Kisah ini mengajarkan kita bahwa Tuhan melihat kesungguhan orang yang mau bertobat. Bahkan Tuhan sanggup memulihkan orang yang mau belajar dari kesalahannya. Respon yang tepat bagi orang yang mau belajar dari kesalahan:
- Akui setiap kesalahan dengan jujur. Jangan mencoba untuk menutupi atau berbohong tentang kesalahan kita.
- Minta maaf dengan tulus, dan tunjukkan sikap bahwa kita benar-benar menyesal.
- Lakukan perbaikan yang sesuai dengan kesalahan yang dilakukan. Jika kesalahan kita berupa tindakan, maka tindakanlah kita harus memperbaiki. Jika kesalahan dalam hal ucapan, maka ucapan kita yang harus memperbaiki.
Bertekadlah agar tidak melakukannya lagi dan tunjukkan kesungguhan hati kita dalam belajar dari kesalahan. Agar kita dapat menjadi pribadi yang lebih bijaksana, dan menjadi berkat bagi orang lain.
Langkah awal pengampunan berasal dari hati yang sadar untuk mau mengakui kesalahan.
0 Komentar