Perjuangan dalam Tekanan
Bacaan Alkitab : Amsal 24: 15-20, 1 Timotius 6:12
Olimpiade Beijing tahun 2008 menjadi saksi perjuangan Liu Xiang yang luar biasa dari seorang atlet asal China tersebut. Ia adalah salah satu pelari tercepat dunia dan menjadi favorit untuk memenangkan medali emas di nomor 110 meter gawang. Liu Xiang mengalami cedera hamstring. Detik-detik terakhir sebelum lomba dimulai, Ia tetap memaksakan diri untuk bertanding. Semula ia berada di posisi terdepan, saat ia melewati gawang ke-11 cederanya kembali kambuh. Liu Xiang pun tersungkur dan harus mengakhiri lomba lebih awal.
Kegagalan Liu Xiang untuk memenangkan medali emas Olimpiade Beijing itu menjadi momen paling mengecewakan dalam sejarah olahraga dunia. Namun, perjuangannya dalam menghadapi tekanan tersebut patut menjadi inspirasi bagi kita semua. Ia tetap berusaha untuk bertanding dan memberikan yang terbaik. Meskipun akhirnya gagal meraih medali emas, namun perjuangannya tetap luar biasa.
Amsal 24:16 berkata, “Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana.” Kemalangan, kelicikan, penindasan bahkan kemelaratan dialami oleh orang benar, tidak akan dapat menjauhkannya dari kasih dan pertolongan Tuhan. Semua itu adalah bagian dari perjalanan kehidupan orang percaya. Orang benar memiliki ketahanan dan semangat untuk bertahan dan berjuang hingga akhir.
Sebagai manusia pembelajar, dalam perjalanan iman kekristenan kita juga digambarkan seperti seorang atlet sekaligus seorang pejuang. Ketika berada dalam arena pertandingan, maka kita harus berjuang terus hingga garis akhir. Meskipun banyak tantangan dan rintangan yang mesti dilalui, mungkin ada trauma, dan kegagalan kita alami. Namun iman kepada Kristus Yesus harus tetap melekat, hingga kita tampil sebagai seorang pemenang. Teruslah berjuang, tinggal selangkah lagi. Karena ada pengharapan dan kemenangan, hadiah dan upah dari jerih lelah dari perjuangan sedang menanti di depan kita.
Tuhan yang menuntun hidup kita dan Tangan kanan-Nya yang menopang langkah hidup kita.
0 Komentar