Pentingnya Empati dalam Hubungan
Bacaan Alkitab : Roma 12:15-21
Manusia tidak akan pernah hidup harmonis dengan orang lain, bila tanpa empati. Empati adalah kemampuan untuk memahami apa yang dirasakan, melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain, juga perasaan untuk menempatkan diri sendiri di posisi orang tersebut. Kita juga tidak bisa memiliki sebuah tim yang solid tanpa adanya rasa peduli terhadap rekan satu dengan yang lain. Seseorang mungkin harus bekerja sama dengan orang lain, tetapi belum tentu menjadi sebuah tim yang solid. Dengan empati, maka tim dapat menjadi solid, saling mengetahui apa yang sedang terjadi di kehidupan masing-masing anggota.
Empati yang tulus itu lahir dari hati. Jika sebuah tindakan dilakukan tanpa tersentuh oleh empati, maka yang muncul adalah sandiwara. Bagi sebagian orang, rasionalitas mendahului suara hati, atau menjadikan suara hati sebagai tempat konsultasi. Jika rasio sudah mentok, berempati pun menjadi tidak mudah.
Pada akhirnya, hanya Tuhan-lah yang menjadi alat ukur terdalam dalam hal empati. Mata Tuhan mampu menembus ke dalam relung jiwa paling dalam, dan menilai pada tahap hakekat, bukan sekedar ekspresi dan kepura-puraan. Kepedulian terbesar Allah terhadap manusia dinyatakan melalui tindakan-Nya mengutus Anak-Nya yang Tunggal untuk menjadi tebusan bagi manusia. Kepedulian yang didasarkan pada kasih Ilahi, kasih yang suci. Dan setiap orang yang telah menerima kasih Allah tersebut bukan saja mendapatkan jaminan hidup kekal, melainkan dari dalam dirinya juga terdorong untuk membagikannya kepada sesama. Semakin dekat relasi orang percaya dengan Tuhan, semakian dimampukan untuk mewujudkan kepedulian tersebut kepada orang banyak.
Ketulusan menghadirkan empati, yang nyata dalam tindakan ilahi
0 Komentar