
Hati yang Peka
Bacaan Alkitab: 1 Yohanes 3:17-18
Di sebuah kota kecil, hiduplah seorang wanita tua bernama Sarah. Ia dikenal sebagai sosok yang memiliki hati yang peka terhadap kebutuhan orang lain. Suatu hari, ketika ia berjalan-jalan di pasar, ia melihat seorang peminta tua yang duduk di pojokan jalan. Sementara banyak orang sibuk berlalu-lalang tanpa memperhatikan, hati Sarah terketuk. Tanpa ragu, Sarah mendekati peminta tua itu. Ia membagikan makanan yang ia bawa dan duduk bersama untuk berbicara. Ternyata, peminta tua tersebut adalah seorang veteran perang yang kesepian dan sering kali diabaikan oleh masyarakat sekitar. Dengan lembut, Sarah mendengarkan cerita hidupnya dan menunjukkan hatinya yang peka.
Hati yang peka adalah anugerah luar biasa yang dapat membawa perubahan besar dalam hidup orang lain. Ketika kita melihat sekitar dengan hati yang peka, kita dapat menemukan banyak kesempatan untuk menjadi berkat bagi orang lain. Seperti Yesus, yang selalu menyentuh hati orang yang terpinggirkan dan lemah, kita dipanggil untuk memiliki hati yang peka terhadap kebutuhan sesama.
Sarah, dalam cerita ilustrasi, mencerminkan sikap seperti Kristus yang melibatkan kelembutan dan kepedulian. Ia tidak hanya memberikan makanan fisik kepada peminta tua itu, tetapi juga memberikan kehadiran dan mendengarkan cerita hidupnya. Ini mengingatkan kita pada kasih Yesus yang tidak hanya memberikan berkat lahiriah, tetapi juga memberikan perhatian dan kehangatan kepada yang terluka. Firman Tuhan berkata “marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan”.
Ketika kita meneladani hati Yesus, kita belajar untuk menjadi lemah lembut seperti Dia. Lemah lembut bukanlah tanda kelemahan, melainkan kekuatan yang sejati. Seorang yang lemah lembut memiliki kemampuan untuk memahami, merasakan, dan bertindak dengan kebijaksanaan dalam setiap situasi. Ini adalah karakter Kristiani yang mendalam dan menunjukkan cinta yang sejati.
"Kemurahan hati adalah kebijaksanaan yang paling tinggi; menjadi lemah lembut adalah kekuatan yang sejati."
- Charles Spurgeon -
0 Komentar