Bukti Hidup dalam Kristus
Bacaan Alkitab: 1 Yohanes 2:7-17
Seorang pemuda mengalami banyak kepahitan hidup karena perlakuan orang tuanya yang tidak menghendaki kelahirannya. Pada suatu hari pemuda ini bertobat dan hidup dalam Kristus. Sejak itu ia menyadari bahwa ia harus belajar mengasihi kedua orang tuanya. Tak mudah baginya untuk mengubah kebencian yang ada dalam hatinya menjadi kasih sejati. Namun kasih Kristus dalam dirinya terus menguatkan dia untuk belajar mengasihi. Delapan tahun berselang, akhirnya kedua orang tuanya juga menerima Tuhan Yesus dalam hidupnya karena mereka mengalami betapa besar kasih putranya kepada mereka.
Mengasihi saudara seiman adalah bukti bahwa seseorang tinggal di dalam terang. Mungkin saja kita memiliki pengalaman buruk dalam kebersamaan dengan saudara seiman. Mungkin kita pernah disakiti dan terluka oleh sikap mereka. Mengasihi orang yang mengasihi kita, bukan perkara sulit. Kasih kita justru akan dibuktikan ketika kita mengasihi saudara seiman yang menimbulkan luka di dalam hati kita.
Kasih adalah kunci untuk berjalan di dalam terang. Kita tidak dapat bertumbuh secara rohani selama masih membenci sesama kita. Pertumbuhan dalam relasi kita dengan Allah akan menghasilkan pertumbuhan dalam relasi kita dengan sesama. Kita dapat melakukan segala sesuatu dan mempercayai segala kebenaran, tetapi jika kita tidak mengasihi saudara seiman maka semuanya sia-sia. Bagaimana dengan kasih kita? Apakah orang-orang di sekitar kita sungguh dapat merasakan kasih Allah melalui setiap perkataan, sikap dan perbuatan kita selama ini?
Seseorang yang telah mengalami kasih Allah akan memperoleh kekuatan untuk mengasihi sesama dengan kasih yang dari Allah
0 Komentar