Homati Allah!
Bacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 5:1-11
Menghormati Allah adalah hal yang penting dalam kehidupan orang Kristen. Menghormati Allah tidak saja berarti kita mengakui keagungan dan kebesaran-Nya. Menghormati Allah berarti kita juga harus menjalani kehidupan yang kudus di hadapan-Nya. Ketidaktaatan Ananias dan Safira dengan kebohongan yang mereka sampaikan di hadapan Rasul Petrus berakibat pada hukuman Allah yang mengerikan bagi mereka. Peristiwa ini bukan sekadar tentang menahan persembahan atau ketidakjujuran finansial. Inti permasalahan yang Petrus tunjukkan adalah soal penghormatan kepada Allah.
Ananias dan Safira berusaha menipu Roh Kudus, tindakan yang pada dasarnya tidak menghormati Allah sebagai Pencipta dan Pengatur segala sesuatu. Kehadiran Kristus di tengah jemaat mula-mula dan manifestasi Roh Kudus yang begitu nyata bukanlah sesuatu untuk diremehkan atau dimanfaatkan. Ananias dan Safira meremehkan kuasa Roh Kudus dengan tindakan manipulatif mereka.
Perintah untuk menghormati Allah bukanlah sekadar ritual semata. Sebaliknya, hormat yang sejati terwujud dalam penyerahan hati dan hidup kita sepenuhnya kepada-Nya. Allah menghendaki kita hidup transparan dan jujur di hadapan-Nya dalam kesadaran akan hadirat Allah dan membiarkan kekudusan-Nya mempengaruhi setiap aspek kehidupan kita. Hidup dalam penghormatan kepada Allah menuntut integritas yang teguh. Kata dan perbuatan kita harus selaras, dan motivasi kita harus berasal dari kasih dan takut akan Tuhan.
Hal ini tidak selalu mudah, terutama dalam dunia yang penuh godaan untuk berkompromi dan mencari jalan pintas. Namun, ketika kita hidup dalam terang kebenaran Kristus, dan mengandalkan kekuatan Roh Kudus, kita akan diberikan hikmat dan keberanian untuk mengambil keputusan yang berintegritas, bahkan ketika itu tidak menguntungkan bagi diri kita sendiri. Mari kita mengevaluasi sikap hati kita selama ini di hadapan Allah. Apakah kita telah hidup dalam penyerahan total dan integritas yang sejati? Ingatlah, "Mata Tuhan ada di segala tempat, melihat orang jahat dan orang baik" (Amsal 15:3). Mari persembahkan bukan hanya sebagian, tetapi keseluruhan hidup kita kepada Allah, sebagai wujud hormat tertinggi kepada Dia yang telah menyelamatkan kita.
Hiduplah tidak hanya dengan menundukkan kepala, tetapi juga dengan menyerahkan hati dan hidup kepada Allah, karena di situlah letak penghormatan sejati
0 Komentar