Rabu, 31 Juli 2024
Refleksi Dari Karakter Sadar Diri
Bacaan Alkitab: Efesus 2:8-10
Kurang lebih sebulan ini kita belajar tentang karakter sadar diri. Hal apa saja yang bisa kita praktekkan melalui renungan firman Tuhan tentang karakter ini. Tentunya semua akan dimulai dari kesadaran diri akan siapa kita di hadapan Tuhan, kemudian apa yang Tuhan lakukan dalam hidup kita serta tujuan hidup kita di dalam rancangan dan kehendak-Nya. Perikop hari ini menuntun kita untuk berefleksi sejenak tentang kasih karunia Tuhan dalam hidup kita sebagai orang percaya. Apa yang menjadi masa lalu kita (hidup yang belum mengenal Tuhan), sampai pada kasih karunia yang kita terima, yang telah menyelamatkan kita.
Paulus menyatakan di ayat 8-9, “sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.” Inilah kesadaran diri sepenuhnya bagi setiap kita yang percaya pada-Nya, bahwa hidup ini semata-mata hanyalah anugerah Tuhan. Dan di ayat 10 ditekankan kehidupan kita sebagai “ciptaan baru”, yaitu kita yang “diciptakan dalam Kristus Yesus,” harus senantiasa berpadanan dengan rancangan dan tujuan hidup yang telah Tuhan tetapkan bagi kita.
Sebagai orang percaya kita perlu memahami karakter sadar diri ini sebagai penundukan diri sepenuhnya kepada Tuhan akan keberadaan kita sebagai anak-anak-Nya, dan kebergantungan penuh kita kepada Tuhan, untuk hidup berkenan di hadapan-Nya serta menjadi berkat bagi sesama. Oleh karena itu, mari kita mengambil waktu sejenak menjawab pertanyaan-pertanyaan refleksi berikut ini:
- Apakah kita sadar sepenuhnya bahwa kita adalah ciptaan baru, di dalam Tuhan, dan kita hidup hanya karena kasih karunia Tuhan?
- Apakah kita sadar sepenuhnya bahwa kita tidak bisa hidup tanpa Tuhan yang menyertai dan menuntun hidup kita?
- Bagaimana kita menumbuhkan karakter sadar diri ini dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di lingkungan sekolah?
Tuhan kiranya menolong dan memampukan kita untuk melakukan kehendak-Nya.
“Dimulai dari kesadaran bahwa kasih-Nya begitu besar bagi kita, yang akan selalu menuntun hidup kita pada jalan dan rencana-Nya yang indah, untuk kemuliaan-Nya”
0 Komentar