Renungan Harian: Selasa, 14 Mei 2024 - Cawan Bagian Dalam

Renungan Harian: Selasa, 14 Mei 2024 - Cawan Bagian Dalam
Selasa, 14 Mei 2024

Cawan Bagian Dalam

Bacaan Alkitab: Lukas 11:37-54

Bayangkanlah sebuah cawan yang terlihat bersih dan indah dari luar, mungkin bahkan terlihat seperti cawan yang baru. Namun, saat Anda memeriksa bagian dalam cawan, Anda akan melihat bahwa bagian dalamnya sangat kotor dan penuh noda.

Penggambaran di atas dialamatkan oleh Tuhan Yesus kepada orang-orang Farisi dan ahli Taurat, “Kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh dengan rampasan dan kejahatan” (ayat 39). Tuhan Yesus mengecam mereka munafik. Orang Farisi sangat menekankan hal yang bersifat lahiriah. Mereka sangat senang menjaga image, hal ini semata untuk membangun opini bahwa mereka baik, berperilaku sesuai hukum. Padahal hati mereka penuh dengan kebusukan dan ketamakan. Kemunafikan mereka juga terlihat dari menaati peraturan hanya secara lahiriah, namun esensinya diabaikan, yaitu mereka mengabaikan keadilan dan kasih Allah, dan mengabaikan sesama manusia. Lebih lagi, tindakan mereka semata untuk mendapat pujian. Mereka begitu memedulikan penilaian manusia terhadap apa yang mereka kerjakan.

Yesus juga menegur ahli-ahli Taurat. Mereka pun munafik. Mereka mengajarkan kebenaran Taurat dengan beban-beban peraturan yang tidak masuk akal, yang mereka sendiri tidak mau melakukannya. Pada saat yang sama, mereka menolak kebenaran firman Tuhan yang esensial, seperti yang diajarkan para nabi.

Pesan apa yang dapat kita renungkan? Hal ini menjadi peringatan bagi kita sebagai orang percaya. Dalam kehidupan kerohanian kita ini, Tuhan tidak senang dengan kepura-puraan dan kemunafikan. Jangan sampai kita terlihat sopan, berperilaku baik dari luar, tetapi pada kenyataannya di dalam hati kita menyimpan kebencian, kemarahan, dan prasangka. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk memperhatikan kebersihan dalam hati dan menghindari perilaku yang menjadi kekejian di hadapan Tuhan dan batu sandungan bagi sesama.


Ketulusan membuat orang yang paling kecil menjadi lebih berharga daripada orang munafik yang paling berbakat

0 Komentar