Senin, 8 April 2024
Mengampuni Diri Sendiri
Bacaan Alkitab: Markus 12:28-34
Mana yang lebih sulit, mengampuni orang lain atau mengampuni diri sendiri? “Bagiku mengampuni diri sendiri itu sulit. Karena setiap kali mengingat bahwa aku sudah menerima pengampunan Tuhan, aku justru teringat dengan dosa yang telah aku lakukan. Aku selalu diingatkan akan rasa bersalah akibat dari perbuatan jahatku itu kepada orang-orang yang kusayangi yang masih berdampak hingga sekarang.” Kita merasa ragu benarkah Allah itu mengampuni dosa-dosa kita, tetapi Iblis tidak ingin manusia menjadi berbalik dan percaya kepada Kristus. Dia berupaya dengan cara mengingatkan kita kepada dosa-dosa pada masa lalu dan membawa kita jatuh dan jatuh lagi kepada dosa yang berakhir kepada kematian kekal atau maut.
Namun Allah menyediakan pengampunan kepada setiap orang percaya, karena kuasa kematian Kristus bukan hanya untuk orang-orang yang hidup setelah Tuhan Yesus mati. Lebih daripada itu kuasa kebangkitan Kristus itu membuktikan bahwa kuasa maut telah dikalahkan. Seperti yang tertulis dalam 1 Korintus 15:57; “Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita” Hidup di dalam Kristus Yesus, berarti hidup di dalam kemenangan, tidak ada dosa yang tidak dapat dikalahkan karena kuasa maut telah dikalahkan. Mari kita mengingat firman hari ini, sebesar apa pun dosa yang pernah kita perbuat.
Terlebih di dalam bagian dari Doa Bapa Kami tertulis demikian, “dan ampunilah kami seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami.” Permohonan pengampunan Tuhan menjadi bagian yang penting bagi seorang Kristen. Untuk dapat memberikan pengampunan sesama yang telah bersalah, harus dimulai dari kesediaan kita untuk mengalami pengampunan Allah. Kerana tidak ada orang yang mampu mengampuni sesamanya tanpa orang tersebut mengalami pengampunan Allah terlebih dahulu.
Teladankan pengampunan Tuhan Yesus adalah bukti kasih-Nya
yang besar kepada kita ketika kita masih berdosa
0 Komentar