Selasa, 5 Maret 2024
Rendah Hati Seperti Yesus
Bacaan Alkitab: Filipi 2:8-11
Dalam bahasa Latin kerendahan hati disebut humilitas. Kata ini berasal dari kata “Humus” yang berarti tanah. Seseorang yang mau menjadi rendah hati adalah mereka yang menyadari asal-usul dirinya (debu tanah) dan pengenalan diri yang sejati akan membawa manusia pada sikap memuliakan Allah, Sang Pencipta. Seorang yang rendah hati tidak akan pernah lupa siapa dirinya sehingga tidak lupa diri. Inilah yang menjadikan tindakan Yesus menjadi sangat luar biasa.
Yesus adalah Allah yang memilih untuk mengosongkan diri-Nya dan mengambil rupa seorang manusia, bahkan lebih rendah dari itu, mengambil rupa seorang budak. Ia yang adalah Allah, bukan berasal dari debu tanah, rela merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati di atas kayu salib, sebuah hukuman yang paling terkutuk. Sebagai manusia, Ia benar-benar melayani dan menunjukkan kerendahan hati. Ini yang menjadi dasar bagi Rasul Paulus untuk memberikan nasihat agar jemaat Filipi dapat bersatu di tengah segala kelebihan yang mereka miliki. Kehidupan bersama bukanlah untuk mencari kepentingan diri sendiri atau puji-pujian yang sia-sia (ay. 2) namun bersatu untuk membangun tubuh Kristus di dalam sehati sepikir, satu jiwa dan satu tujuan: Memuliakan Allah. Teladan rendah hati itu adalah Yesus.
Dalam kehidupan kita bersama dengan orang lain di tengah komunitas, adakah kita memiliki kerendahan hati? Ataukah egoisme yang menguasai diri untuk terus memikirkan diri sendiri dan tidak memedulikan orang lain. Adakah dalam pelayanan yang kita berikan terselip perasaan ingin menonjolkan diri demi meraup puji-pujian dari orang lain? Sehingga akhirnya kita kecewa bila tidak mendapatkannya. Biarlah kerendahan hati menjadi bagian yang kita terus perjuangkan semakin serupa dengan Yesus.
Kerendahan hati seperti Yesus adalah mutiara
Dibutuhkan untuk membangun relasi komunitas yang berharga
0 Komentar