Rabu, 3 April 2024
Benih Yang Menghidupkan
Bacaan Alkitab: Amsal 4:18-27
Suatu hari, seorang petani menanam sebuah benih di ladangnya. Dia dengan tekun merawat dan memberikan perawatan yang baik pada benih tersebut. Setelah beberapa waktu, benih tersebut mulai tumbuh dan berkembang menjadi sebuah tanaman yang besar dan kuat. Setelah beberapa bulan berlalu, petani tersebut merasa senang dan bangga karena tanaman yang dulunya hanya sebuah benih kecil, kini telah menjadi sebuah tanaman yang subur dan produktif. Petani tersebut menyadari bahwa benih yang baik, bila dirawat dengan baik akan memberikan kepuasan bagi pemiliknya.
Hati adalah salah satu bagian kecil dari organ tubuh manusia yang memiliki peranan penting yang mampu mengendalikan tubuh kita. Ketika kita berbincang dengan seseorang, kita dapat merasakan kebaikan dan ketulusan hatinya bahkan dapat menyaksikan tindakkannya. Hati manusia adalah master kontrolnya. Jika hati manusia ibarat tanah yang subur, maka benih yang seperti apa yang ditaburkan diatasnya. Jika benih yang baik yang ditanam, dijaga dan dirawa dengan baik, maka akan menghasilkan buah yang manis. Itu sebabnya Amsal 4:23 berkata, “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.” Apabila banyak orang beranggapan bahwa pikiran/otak manusia yang menentukan jalan hidupnya, tetapi Firman Tuhan berkata bahwa benih di dalam hatilah yang menentukan buahnya. Jagalah hatimu baik-baik, sebab hatimu menentukan jalan hidupmu. Jika hati kita bersih, maka bersih pula pikiran dan tindakan kita.
Hati yang bersih dibuktikan oleh pikiran, perkataan dan tindakannya yang bersih
0 Komentar