Renungan Harian: Rabu, 13 Maret 2024 - Tidak Tersembunyi Bagi Tuhan

Renungan Harian: Rabu, 13 Maret 2024 - Tidak Tersembunyi Bagi Tuhan

Rabu, 13 Maret 2024

Tidak Tersembunyi Bagi Tuhan

Bacaan Alkitab: Mazmur 138:4-6

Masyarakat mungkin bisa menerima kalau ada orang yang sudah sepantasnya bangga atas kekuasaannya, kemampuannya, kepandaiannya, kekayaannya, atau kerupawanannya. Yang dianggap lebih menyebalkan biasanya adalah orang yang tidak sepatutnya sombong, tetapi terlihat sombong. Kesombongan adalah relatif, tidak semua orang bisa merasakan adanya kesombongan pada diri seseorang atau dirinya sendiri.

Kesombongan adalah perasaan bahwa seseorang dapat mencapai sesuatu tanpa pertolongan Tuhan, atau jika seseorang membenci, memandang rendah atau mengabaikan apapun yang merupakan ciptaan atau berkat Tuhan. Dalam hal apa pun kesombongan tidaklah bisa diterima oleh Tuhan, karena merupakan dosa di hadapan-Nya. Jika manusia bisa tidak menyadari atau tidak melihat adanya kesombongan yang terkubur jauh dalam hati seseorang, tidak demikian dengan Tuhan. Daud berkata: “Tuhan itu tinggi, namun Ia melihat orang yang hina, dan mengenal orang yang sombong dari jauh.” (Ay. 6). Ia tahu ketika seorang Farisi berdoa dengan menengadah kepada-Nya, dan mengucapkan bahwa ia bersyukur karena ia yakin hidupnya lebih baik daripada pemungut cukai (Luk. 18:9-14). Meski orang lain melihat bahwa orang Farisi itu hidupnya sangat saleh, kesombongan dalam hatinya tetap dikenali oleh Tuhan dan Ia tidak berkenan atasnya.

Dalam diri setiap orang selalu ada benih-benih kesombongan. Sekalipun orang lain tidak dapat melihat atau merasakan adanya kesombongan dalam diri kita, kita seharusnya dapat mengevaluasi hidup kita dan mengakui adanya dosa-dosa kesombongan yang ada. Terkadang sulit juga bagi kita untuk mengakui apa yang kita perbuat, katakan atau pikirkan sebagai kesombongan. Oleh karena itu mungkin jarang bagi kita untuk memohon pengampunan-Nya secara khusus atas kesombongan kita. Dengan demikian, sulit bagi kita untuk mengubah sikap hidup kita jika kita tidak merasa bersalah dalam apa yang sudah kita kerjakan. Biarlah hati kita diliputi kerendahan hati untuk terus mawas diri terhadap kesombongan dan mau belajar rendah hati seperti Kristus.


Biarlah Engkau mendapati hati saya tertuju pada-Mu selalu
Penuh rendah hati di hadapan Sang Mahatahu

0 Komentar