Renungan Harian: Rabu, 28 Februari 2024 - Panggilan Kasih

Renungan Harian: Rabu, 28 Februari 2024 - Panggilan Kasih
Rabu, 28 Februari 2024

Panggilan Kasih

Bacaan Alkitab: Yunus 2:1-10

Kisah Yunus adalah kisah yang mengajarkan tentang belas kasih Allah yang tak terbatas. Meskipun Yunus melarikan diri dari panggilan Tuhan, Allah masih memberikan kesempatan kedua dengan menyelamatkannya dari laut yang ganas dengan memerintahkan seekor ikan besar menelannya. Meskipun Yunus berada dalam perut ikan selama tiga hari tiga malam, Allah tidak meninggalkannya dan bahkan memberikan pertolongan dengan membebaskannya dari perut ikan tersebut. Hal ini mengajarkan kepada kita bahwa belas kasih Allah tidak tergantung pada apa yang kita lakukan atau tidak lakukan, tetapi pada kebaikan hati-Nya sendiri. Terlebih lagi, Yunus sendiri merupakan nabi yang dikirim oleh Allah untuk membawa berita baik kepada bangsa Ninive yang tengah melakukan kejahatan. Namun, Yunus malah berusaha melarikan diri dari panggilan Tuhan karena takut ditolak dan gagal dalam misinya. Namun, Allah tetap berbelas kasih dan mengambil tindakan yang tak terduga untuk menyelamatkan Yunus dari bahaya yang ia hadapi.

Bagaimana dengan kita? Apakah kita selalu merespons panggilan Tuhan dengan taat dan penuh keyakinan? Ataukah kadang-kadang kita malah berusaha melarikan diri atau menghindari panggilan-Nya karena takut atau merasa tidak mampu? Namun, kisah Yunus mengajarkan bahwa walaupun kita mungkin terkadang gagal dalam taat kepada Tuhan, namun belas kasih-Nya takkan pernah berubah dan selalu menyertai kita. Sebagai orang Kristen, kita diajak untuk mencontoh belas kasih Allah dalam kehidupan sehari-hari. Kita diingatkan bahwa kita harus senantiasa bersikap penuh kasih dan memberikan kasih kepada sesama, terlebih lagi kepada mereka yang mungkin membutuhkan pertolongan dan dukungan. Kita dapat memulai dengan memahami betapa besar dan tak terbatasnya kasih Allah bagi kita, sehingga kita dapat memancarkan kasih-Nya kepada orang lain.

Sebuah quotes dari Saint Augustine yang mengatakan, "God loves each of us as if there were only one of us." (Allah mencintai kita masing-masing seolah-olah hanya ada satu dari kita). Hal ini mengajarkan bahwa belas kasih Allah tak terbatas dan abadi, bahkan meskipun kita hanya seorang diri. Kiranya kita dapat memelihara kasih dan iman kepada Allah setiap saat, dan senantiasa memancarkan belas kasih-Nya kepada sesama.


Belas kasih adalah pintu yang membuka jalan bagi kita
untuk menjadi saksi kasih Tuhan

0 Komentar