Self-Control
Bacaan Alkitab : 1Petrus 4:3-11
Perkelahian antara kampung Pemuda Kampung Tambak dan pemuda Kampung Anyer berlangsung cukup lama. Pemuda Kampung Tambak bersikap arogan ingin mendominasi lahan yang sebelumnya telah disepakati akan dipakai bersama. Sedangkan pemuda Kampung Anyer merasa perlu untuk memberi perlawanan terhadap sikap arogan tersebut. Perkelahian antar kampung pun tidak dapat dihindari lagi. Masing-masing kelompok merasa tindakannya adalah benar.
“Sumbunya pendek” ini adalah ungkapan yang tepat yang ditujukan bagi orang-orang mudah tersinggung atau mudah tersulut emosi atau mudah marah. Hal ini disebabkan oleh masing-masing orang merasa dirinya benar dan tidak ada yang mau mengalah. Tidak ada orang yang senang menerima ungkapan tersebut, namun faktanya banyak orang yang melakukannya karena gagal untuk dapat mengendalikan dirinya.
Penguasaan diri atau self-control adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan emosinya ketika menghadapi situasi yang membuat panas hati. Sebagai orang percaya, kita diberi kemampuan yang bukan berasal dari diri sendiri, tetapi dengan pertolongan Roh Kudus. Roh Kuduslah yang memimpin dan mengendalikan sehingga kita digerakkan, dicerahkan dan dipimpin-Nya. Orang yang tidak pernah marah, bukan berarti sudah berhasil dalam hal penguasaan diri. Sebaliknya, setiap orang percaya akan berproses untuk menjadi pribadi yang berjuang untuk menguasai diri setiap hari.
Penguasaan diri diawali dari kesediaan mengekang diri untuk tidak berkata kotor
dan seminim mungkin melepaskan emosi
0 Komentar