Buah Dari Ketekunan
Bacaan Alkitab : Ayub 42:1-6
Membicarakan NBA tidak dapat dilepaskan dari nama Michael Jordan, pemain bola basket legendaris terbaik dalam sejarah olahraga. Namun, perjalanan karirnya tidak selalu mulus. Pada tahun 1978, saat masih berusia 15 tahun, ia gagal masuk ke tim bola basket di sekolahnya. Namun, kegagalan tersebut tidak membuat semangatnya surut. Jordan terus berlatih keras dan pada tahun 1981, ia berhasil diterima di tim bola basket Universitas North Carolina.
Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. Pada tahun 1984, ketika Jordan baru saja memenangkan medali emas di Olimpiade Los Angeles, Jordan mendapat tawaran untuk bergabung dengan tim Chicago Bulls. Meskipun begitu, pada tahun pertamanya di NBA, ia gagal membawa timnya masuk ke babak playoff. Hal tersebut tidak membuat Jordan putus asa. Ia terus berlatih keras dan fokus pada tujuannya untuk menjadi pemain bola basket terbaik. Tahun 1991, Jordan dan timnya akhirnya berhasil meraih gelar juara NBA dan berhasil meraih penghargaan MVP (Most Valuable Player) dalam final pertandingan tersebut. Karir Jordan sangat sukses sebagai pemain NBA dan memenangkan juara NBA hingga enam kali. Dengan semangat yang panas dan kerja keras yang konsisten, kita dapat mengatasi segala rintangan dan meraih kesuksesan.
Menapaki perjalanan iman Ayub kepada Allah, semula ia berpikir telah mengenal Allah dengan benar. Hal ini dibuktikan dengan ketekunannya untuk mendirikan mezbah bagi Tuhan setiap hari, baik bai dirinya maupun bagi ke sepuluh anaknya. Tetapi melalui pencobaan yang dialaminya, Ayub menyadari bahwa, “Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.” Dengan pengakuan yang jujur inilah, maka Allah memulihkan keadaan Ayub.
Mengakui kegagalan dihadapan Allah, berarti memberikan ruang bagi kuasa-NYA untuk bekerja, memampukan kita untuk terus berjuang mencapai tujuan
0 Komentar