Renungan Harian: Selasa, 12 Desember 2022 - Impossible Is Nothing

Renungan Harian: Selasa, 12 Desember 2022 - Impossible Is Nothing
Selasa, 12 Desember 2022

Impossible Is Nothing

Bacaan Alkitab: Lukas 1:26-38

“Impossible is Nothing” adalah sebuah motto dari brand sepatu ternama di dunia. Ada pesan yang ingin disampaikan yaitu bahwa dengan menggunakan sepatu tersebut, setiap pemakainya bisa meraih prestasi yang mereka inginkan. Tidak ada hal yang mustahil bagi pemakainya. Benarkah demikian? Tentu dengan keterbatasan sebagai manusia, ada hal-hal yang memang mustahil untuk terjadi, apalagi jika di luar kendali dan kemampuan manusia tersebut.

Hanya Pribadi Allah saja yang layak untuk menyatakan “Impossible is Nothing.” Ia adalah Pencipta yang sanggup membuat dari yang tidak ada menjadi ada. Manusia hanya mampu membuat sesuatu dari yang sudah ada yaitu bahan-bahan yang diciptakan Allah, lalu membuat sesuatu dengan bentuk yang baru. Namun, bagi Allah segalanya mungkin alias tidak ada yang mustahil bagi Dia. Secara ilmu medis dan kebiasaan yang terjadi, dalam kondisi normal, seorang perawan tanpa laki-laki yang menyetubuhinya tentu tidak bisa hamil. Seorang wanita yang sudah melewati masa menopause juga tidak akan bisa mengandung dan melahirkan seorang bayi. Inilah yang dikerjakan oleh Allah dalam kehidupan Maria dan Elisabet, sepupunya.

Maria adalah seorang perawan dan Elisabet adalah seorang wanita yang mandul hingga hari tuanya. Malaikat Gabriel menyampaikan pesan Allah bahwa Maria adalah seseorang yang diberi kasih karunia oleh Allah sehingga terpilih menjadi ibu dari Juru Selamat yang Allah janjikan. Ketika Maria bertanya dengan penuh keterkejutan: “Bagaimana mungkin hal itu terjadi, karena aku belum bersuami?” Gabriel menjawab bagaimana bayi yang dikandungnya bukan bayi biasa, tetapi dari Roh Kudus, bukan benih seorang laki-laki. Ditegaskannya pula bahwa Elisabet yang disebut mandul itu mengandung seorang anak di hari tuanya. Ini meneguhkan panggilan Maria sebagai ibu Sang Juru Selamat, bahwa benar seperti yang Gabriel katakan: “Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.” Bagiannya sebagai seorang hamba adalah taat dan percaya penuh kepada perintah Allah.

Bapak/Ibu, melalui peristiwa Natal kita mengenal Allah yang berdaulat dalam hidup manusia. Di tengah kemustahilan, Ia sanggup bekerja melampaui apa yang manusia pikirkan. Rencana keselamatan yang telah dirancangkan-Nya melalui kelahiran Kristus, semuanya dimungkinkan terjadi karena “Nothing is impossible” bagi-Nya. Bagian kita adalah percaya penuh pada Allah yang Mahakuasa. Percaya dan menerima anugerah keselamatan dengan penuh sukacita. Biarlah kita dimampukan untuk menguatkan iman naradidik yang Allah percayakan.


Hidup kita layak disandarkan pada Pribadi yang mampu bekerja
melampaui ketidakmungkinan

0 Komentar