Miskin Namun Kaya
Bacaan Alkitab: 2 Korintus 8:1-15
Dietrich Bonhoeffer, seorang pendeta dan teolog Jerman yang dibunuh di kamp konsentrasi Nazi karena melawan Hitler pernah berkata, “Hanya oleh rasa syukur saja kehidupan ini menjadi kaya.”
Jika ada orang yang berpikir bahwa hidup yang menjadi berkat bagi sesama hanya dapat dilakukan jika berada dalam situasi hidup yang lancar dan tanpa kesulitan, maka itu salah besar.
Jemaat makedonia berada dalam pencobaan berat, penderitaan, dan kemiskinan. Akan tetapi Paulus salut atas tindakan mereka dalam hal memberi, sebab mereka memberi melampaui kemampuan mereka. Bukan tanpa alasan, tindakan jemaat Makedonia tersebut ialah karena mereka telah menerima anugerah dari Tuhan Yesus Kristus. Inilah dasar dari tindakan mereka.
Sebagai orang-orang yang telah menerima anugerah keselamatan dari Allah, kita pun dipanggil menjadi jawaban atas pergumulan orang-orang di sekitar kita, terutama saudara seiman. Kita mungkin bukan seorang yang dalam kategori kaya secara materi atau harta benda. Namun bukan berarti kita tidak dapat menjadi seorang yang kaya dalam rasa syukur atau kaya dalam hal memberi. Seorang janda miskin yang memberi persembahan senilai dua peser dipuji oleh Tuhan Yesus dengan mengatakan, “Sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu” (Lukas 21:3a).
Sungguh menarik jika kita melihat alasan Yesus memuji janda miskin itu. bagi Yesus, orang-orang kaya yang memberi persembahan mereka kala itu, memberi dari kelimpahan mereka, sementara janda itu memberi justru dari kekurangannya, dan ia bahkan memberi seluruh nafkahnya.
Hal apa yang Tuhan gerakkan dalam hati kita untuk diberikan atau dikerjakan sehingga menjadi berkat bagi orang-orang yang ada di sekitar kita? Mari menjadi saluran berkat Tuhan yang hidup sehingga melalui kehidupan kita, nama Tuhan dipermuliakan.
Tuhan, jadikan kami alat kemuliaan-Mu, baik dalam kelebihan yang kami miliki maupun juga dalam kekurangan yang kami alami
0 Komentar