Renungan Harian: Senin, 2 Oktober 2023 - Peacemaker

Renungan Harian: Senin, 2 Oktober 2023 - Peacemaker
Senin, 2 Oktober 2023

Peacemaker

Bacaan Alkitab: Matius 5:1-12

Di awal tahun 2022, Detective Comics (DC) akhirnya merilis sebuah series film yang sudah cukup lama dinantikan oleh para penggemar DC Universe, yaitu “Peacemaker.” Film Peacemaker berhasil memikat banyak penonton, bukan hanya karena DC menjadikan John Cena sebagai pemeran utama, melainkan juga karena alur cerita yang dibuat dengan begitu menarik dan sukses tertuang dengan baik di sepanjang produksi film Peacemaker. Meskipun demikian, film yang mengusung tema “Kedamaian” ini nyatanya mengupas sisi gelap yang penuh dengan kekeliruan dalam mewujudkan suatu perdamaian. Mengapa? Karena karakter utama dalam film yang bernama Peacemaker, tidak segan menggunakan kekerasan demi menegakkan perdamaian. Bahkan, salah satu quotesnya yang terkenal berisi demikian, “Saya menghargai perdamaian dengan sepenuh hati. Saya tidak peduli berapa banyak pria, wanita, dan anak-anak yang perlu saya bunuh untuk mendapatkannya.”

Prinsip mewujudkan perdamaian yang dimiliki oleh Peacemaker dalam film tersebut jelas berbanding terbalik dengan apa yang Yesus Kristus perintahkan kepada para murid dan pengikut-Nya. Melalui salah satu bagian dari rangkaian ucapan bahagia yang Tuhan Yesus katakan dalam Matius 5:9, Yesus ingin menyampaikan bahwa setiap orang percaya harus menjadi pembawa damai namun bukan dalam artian menghindari pertengkaran, lebih dari itu orang percaya seharusnya menghadirkan kedamaian di tengah konflik. Tidak berhenti sampai di situ, sebagai pembawa damai, Yesus juga melarang para pengikut-Nya untuk melakukan pembalasan dendam, melainkan memberikan lebih banyak dan lebih baik kepada orang yang telah berbuat jahat kepada mereka. Semua hal ini hanya bisa dilakukan jika setiap orang percaya menjadikan kasih Kristus sebagai landasan utama dalam menunaikan tugas sebagai seorang pembawa damai, sebagaimana besarnya kasih Kristus yang telah tercurah tiada henti bagi hidup orang percaya.

Untuk itu, sebagai murid Kristus, sudah seharusnya kita meneladani Kristus. Jadilah, pembawa damai di tengah-tengah lingkungan yang Tuhan telah percayakan, baik di lingkungan rumah, pekerjaan maupun pelayanan kita. Teruslah ingat bahwa kasih Kristus pasti akan memampukan kita menjadi agen-agen pembawa damai-Nya, seberat apapun konflik yang sedang atau bahkan akan kita hadapi nantinya. “Wujud nyatakanlah perdamaian itu melalui hal saling mengasihi!”


Orang percaya dapat menjadi agen pembawa damai di tengah dunia yang dipenuhi konflik, hanya jika kasih Kristus hidup bersemi di dalam hatinya

0 Komentar