Renungan Harian: Selasa, 26 September 2023 - Jangan Biarkan Dengki Menguasai

Renungan Harian: Selasa, 26 September 2023 - Jangan Biarkan Dengki Menguasai

Selasa, 26 September 2023

Jangan Biarkan Dengki Menguasai

Bacaan Alkitab: Kejadian 27:41-47

Sebuah restoran berkonsep unik asal Australia, Karen's Diner sempat viral karena dianggap sangat berbeda dari restoran pada umumnya. Restoran ini viral di dunia maya karena para pelayan di sini sangat “jutek”. Namun hal tersebut memang disengaja karena konsep yang diusung. Menariknya, banyak orang yang justru penasaran ingin “menikmati” pelayanan yang disajikan di restoran ini. Bahkan tidak sedikit yang justru tertawa/ tersenyum saat diperlakukan dengan kasar. Mereka tahu bahwa perlakuan kasar dari pelayan di restoran ini adalah bagian dari “atraksi” yang disuguhkan bagi pengunjung.

Namun bagaimana jadinya jika perlakukan seperti itu kita terima di luar dari konteks restoran seperti yang disebutkan? Bagaimana jika tiba-tiba ada yang menyerobot antrian? Atau ada seorang yang mengeluarkan kalimat umpatan? Atau seorang yang menumpahkan noda pada baju kesayangan kita? Atau bagaimana jika seseorang mengambil sesuatu yang menjadi hak kita? Bagaimana reaksi dan sikap kita? Bisakah kita tetap tersenyum dan berkata, “tidak apa-apa”? Atau sebaliknya, kita langsung marah dan bahkan mungkin menyimpan dendam?

Kisah "minggatnya" Yakub dari rumah orangtuanya dipicu oleh rasa dendam Esau terhadap adiknya. Permusuhan semacam ini telah merusak keutuhan dan keharmonisan keluarga Ishak. Kemarahan Esau membuat Yakub takut. Yakub menyadari bahwa dirinya telah dua kali memperdaya Esau, yaitu: menukar semangkuk sup kacang merah dengan hak kesulungan dan merampas berkat Esau dengan cara menipu Ishak dengan menyamar menjadi Esau. Karena itulah, Yakub harus melarikan diri ke Haran, wilayah Mesopotamia. Di Haran, Yakub akan bertemu dengan pamannya, Laban. Sejak saat itu, Ishak dan Ribka tidak pernah lagi bertemu dengan Yakub. Inilah tragedi kehidupan dalam keluarga Ishak.

Jika kita tidak waspada dan membiarkan hati kita dikuasai sepenuhnya oleh Allah, maka bukan hal yang mustahil jika kebencian, kemarahan dan dendam menguasai kita. Dan hal ini tentunya akan merusak relasi yang ada, apakah itu relasi dalam keluarga, relasi dengan rekan kerja, dan sebagainya. Kiranya kasih Allah senantiasa memenuhi hati dan menguasai kehidupan kita, maka kita akan menikmati keindahan kasih-Nya dalam relasi dengan sesama.


Tidak mudah untuk bersabar, tetapi ketika kita telah mencapai hal itu, maka sukacita akan diberikan oleh Tuhan

0 Komentar