Renungan Harian: Rabu, 13 September 2023 - Saat Keadaan Tidak Terkendali

Renungan Harian: Rabu, 13 September 2023 - Saat Keadaan Tidak Terkendali
Rabu, 13 September 2023

Saat Keadaan Tidak Terkendali

Bacaan Alkitab: Yakobus 5:7-11

Dalam sebuah tugas ataupun pekerjaan yang dijalani, dalam kenyataannya tentu tidak selalu mudah, tidak terkecuali dalam pekerjaan sebagai seorang petani. Seorang petani menceritakan kesulitan yang dihadapinya pada saat musim tanam. Mulai dari berhentinya hujan dan sulitnya air saat sawah mulai dibajak, hingga serangan hama yang memaksa mereka menanam ulang benih padinya hingga tiga sampai empat kali. Selain menambah pekerjaan, masalah itu tentu menambah keresahan. Solusinya? Tetap menggarap sawah sebaik mungkin dengan penuh kesabaran seraya berdoa agar hasil panen tidak mengecewakan.

Yakobus menggunakan gambaran seorang petani untuk menggambarkan situasi yang tidak terkendali. Petani hanya bisa bersabar menunggu tanaman tumbuh, hujan turun, panas datang, dan tibanya musim panen. Petani tidak bisa mengendalikan semua gejala alam di atas, tapi ia bisa belajar sabar menunggu dalam situasi tersebut. Bersabar menghadapi penderitaan. Inilah nasihat Yakobus kepada orang-orang miskin yang menderita karena tekanan orang-orang kaya, sebagaimana konteks dari nats ini. Yakobus mengajak mereka melihat penderitaan dari sudut pandang Allah. Dengan cara ini mereka dapat melihat tujuan akhir penderitaan dalam pengharapan akan kedatangan Tuhan yang menguatkan. Yakobus tidak mengatakan bahwa orang-orang kaya yang menindas mereka akan digulingkan. Namun Yakobus mengajak mereka untuk belajar pada kisah Ayub dan percaya bahwa Tuhan menyediakan berkat. Bersabar adalah tetap menantikan Allah. Kesabaran orang Kristen bukan sekadar bertahan karena terpaksa, melainkan bersedia tunduk di dalam hikmat serta kehendak Allah sekalipun terasa berat dan sulit. Terus berbuat baik tanpa lelah, tetap teguh di dalam Tuhan. Tetap menyerahkan hidup kepada Allah dalam iman dan pengharapan, sekalipun banyak penderitaan dan tertatih-tatih dalam berjalan.

Kita tidak punya kemampuan untuk mengendalikan segala hal dalam hidup ini. Karena itu kita harus belajar bersabar ketika misalnya ada anggota keluarga yang sakit, kondisi keuangan yang menipis, ada hambatan dalam pekerjaan, dan sebagainya. Banyak hal yang berada di luar kendali kita. Tetapi kita dapat melakukan satu hal: berharap dan menyerahkan segala hal kepada Allah yang berkuasa untuk mengatur kehidupan ini. Sudahkah kita berharap dan menyerahkan segalanya pada Allah?


Allah masih memegang kendali atas dunia ini dan atas hidup setiap kita. Percaya dan berharaplah hanya pada-Nya

0 Komentar