Renungan Harian: Jumat, 22 September 2023 - Mengikuti Cara Allah

Renungan Harian: Jumat, 22 September 2023 - Mengikuti Cara Allah
Jumat, 22 September 2023

Mengikuti Cara Allah

Bacaan Alkitab: Yosua 6:7-16

Yerikho adalah kota dengan benteng yang memiliki lapisan tembok yang tebal.Tetapi bagaimana akhirnya tembok yang tebal dan tertutup rapat itu bisa diruntuhkan? Tembok Yerikho runtuh bukan karena perbuatan tangan manusia tetapi karena perbuatan tangan Allah. Tuhan selalu punya cara yang ajaib untuk menolong umat-Nya. Alih-alih mengirimkan senjata dan kereta perang, Dia malah menyuruh orang Israel mengelilingi tembok Yerikho. Kita mungkin berpikir bahwa ini konyol. Bagaimana mungkin tembok tebal bisa runtuh hanya dengan mengelilinginya?

Mungkin Yosua juga berpikir seperti kita. Tetapi, dalam situasi seperti itu, dia tetap memilih untuk taat dan melakukan tepat seperti apa yang diperintahkan Tuhan kepadanya.

Terlalu mudah bagi Tuhan untuk dapat langsung memberikan Yerikho kepada Israel, tetapi Tuhan lebih memilih untuk mendidik Israel. Mereka harus tertib dan taat untuk tidak berbicara satu kata pun. Selama mengelilingi kota Yerikho, mungkin musuh mengolok-olok atau mencemooh mereka, menganggap hal itu perbuatan bodoh, tetapi orang Israel harus taat akan perintah Tuhan agar menjaga sikap dan mulut mereka. Selain itu pernahkah kita membayangkan betapa membosankannya ketika mereka diminta mengelilingi tembok itu dengan cara yang sama dan jarak yang sama setiap hari selama 6 hari. Bahkan dikatakan hari ke 7 disuruh berkeliling 7 kali. Berarti sekalipun hari Sabat, yang adalah hari istirahat, tetap mengelilingi kota tersebut. Aktifitas seperti itu sepertinya pekerjaan yang tak berarti. Mereka hanya diminta berkeliling tanpa melakukan apapun. Mereka bukan hanya dibentuk untuk bersabar—Sabar mengerjakan walau sepertinya tak ada peluang.

Namun apa yang terjadi kemudian? Allah sendiri yang menyerahkan kota itu. Dia meruntuhkan benteng tebal itu dengan ajaib. Bangsa Israel menguasai kota Yerikho setelah mereka menjalankan semua perintah yang disampaikan oleh Tuhan kepada mereka. Mereka hanya taat dan selebihnya Tuhan yang bekerja.

Kita pasti pernah berhadapan dengan "tembok Yerikho". Tembok itu bisa berupa masalah, pergumulan, dan pergulatan hidup yang berat. Kita bahkan merasa perkara itu sudah tidak mempunyai jalan keluar. Semua menemukan jalan buntu! Dalam situasi demikian, apa yang harus kita lakukan? Mari menunggu dan membiarkan Tuhan yang bekerja. Bagian kita hanyalah taat, walau kita tidak mengerti mengapa kita harus tetap taat.


Bapa, kami mau taat pada rencana-Mu, meski tampak tidak masuk akal.
Ajari kami untuk tetap setia dan taat kepada-Mu

0 Komentar